Dejurnal.com, Garut – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Karangpawitan, Dr. Budi Suhardiman merasa kaget dan angkat bicara terkait video yang beredar di media sosial terkait dugaan pemotongan PIP dan di video tersebut menyebut itu terjadi di SMPN 1 Karangpawitan.
“Itu (perbuatan) oknum pengusung, sekolah tidak tahu menahu dan tidak terlibat apalagi saya baru 5 hari bertugas sebagai Kepada di SMPN 1 Karangpawitan,” tandasnya kepada dejurnal.com, Selasa (25/02/2025).
Baca juga : Dana PIP Diduga Dipotong Sampai 50 Persen, Wanita Hebat Garut : Itu Dirampok Paksa, Ngeri
Baca juga : Dewan Pendidikan Kabupaten Garut : Dana PIP Dipotong, Itu Pungli!
Budi Suhadirman menjelaskan bahwa ketika dirinya mengkonfirmasi kepada rekan-rekan sejawat terkait video tersebut, mereka menyatakan bahwa yang dimaksud adalah PIP aspirasi dimana tim pengusung sudah memiliki data siswa dam kemudian mengusulkannya. “Para saat orang tua siswa penerima PIP Aspirasi tersebut diundang itu tanpa sepengetahuan pihak sekolah,” jelasnya.
Menurut Budi Suhardiman, PIP Aspirasi ini sejak dahulu sekolah sudah menolak karena untuk menghindari kejadian seperti ini. “Adapun ketika ada peristiwa pemotongan dana PIP Aspirasi itu karena pengusung sudah memiliki data siswa sebelumnya dan diajukan oleh mereka sendiri. “Jadi, kami pihak sekolah tentunya sama sekali tidak ikut terlibat dengan dana PIP aspirasi ini,” ungkapnya.
Budi menegaskan dengan adanya video itu jelas nama baik SMPN 1 Karangpawitan tercemar dan pihaknya merasa terganggu. “Kami meminta kepada pihak pengusung untuk bertanggung jawab atas kejadian ini,” pungkasnya.***Raesha