Dejurnal.com, Garut – Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Garut berencana membuat Media Center untuk wadah para wartawan agar bisa bersinergis, berkolaborasi atau bersama-sama kerja di desa.
Hal itu diungkapkan Ketua APDESI Kabupaten Garut H. Asep Basir HC dalam rapat kerja (raker) yang mengusung tema “Melalui Rapat Kerja Kita Wujudkan Apdesi Bangkit Mendorong Desa Berprestasi” bertempat di Vila Buleud, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut Jawa Barat, Kamis (06/08/2020).
“Sebagai wadah media informasi, dan nantinya media center ini terbuka untuk siapa pun, ” Ujar H. Asep Basir HC yang telah dilantik sebagai pengurus Apdesi pada 24 Juli 2020 di Vila Jayasakti, Rancabuaya, Caringin, Garut.
Lebih jauh Asep mengatakan untuk program prioritas kedepan APDESI Garut akan evaluasi di tiap Dewan Pimpinan Kecamatan.
“Majunya organisasi kembali kepada sistem makernya, Kepala desa itu adanya ketua yang namanya DPK di masing-masing kecamatan. Dan itu akan kami evaluasi,” Ungkapnya.
Berkaitan dengan itu, Wakil Ketua Aliansi Media Massa Nasional Indonesia (AMMNI) Kabupaten Garut Yohannes menanggapi pesimis rencana Ketua Apdesi Garut tersebut.
“Media center ini jangan dijadikan sebagai alibi untuk menghindari permasalahan penghinaan dan pelecehan kepada wartawan yang telah dilakukan,” ujarnya kepada dejurnal.com, Minggu (9/8/2020).
Ingat, lanjut Yohannes, Ketua Apdesi Kabupaten Garut saat ini hasil pergantian antar waktu (PAW) dari Ketua Apdesi sebelumnya yang jadi Ketua Apdesi Jabar.
“Pengurus Apdesi sebelumnya yang hasil pemilihan tidak pernah membuat media center, namun setiap ada permasalahan desa yang berhadapan dengan awak media, selalu bisa termediasi walau tanpa media center,” tegasnya.
Yohanes berpendapat, ada baiknya pengurus Apdesi Garut hasil PAW ini menyelesaikan dulu persoalan yang telah terjadi dengan beberapa wartawan, karena bagaimanapun dugaan pelecehan wartawan ini sudah sampai ke Pemkab Garut melalui Asda dan DPRD.</d
“Jadi tak akan relevan jika membuat media center sementara Pengurus APDESI memiliki rekam jejak buruk dengan media,” tandasnya.
Lanjut Yohannes, pihaknya tak menginginkan media center yang dibuat Apdesi Garut hanya sekedar untuk lebih merendahkan profesi wartawan dengan menutupi bobroknya kelakuan kepala desa di Garut yang mampu menyulap NHP, LHP dan LPJ untuk mempercepat turun anggaran dana desa..
Ujungnya bukan sinergis, media center hanya akan jadi mahluk berhantu bagi para kepala desa,” pungkasnya.***Raesha/Udg