Dejurnal.com, Cianjur – Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Cianjur, Budi Rahayu Toyib tegaskan jika PNS yang memiliki hubungan darah baik suami-istri maupun kakak-beradik dilarang bekerja sekantor. Hal itu juga sudah diamanatkan oleh Bupati Cianjur guna menghindari konflik kepentingan dan tidak mengganggu kenyamanan kerja.
Saat ditemui dejurnal.com di ruang kerjanya, mantan Plt Bappeda Cianjur ini menerangkan jika posisi Camat Sukaresmi Firman Edi dulunya dipromosikan jadi Camat Sukaluyu. Lantaran saat itu secara kebetulan juga istrinya Neneng Marlina bertugas di Kantor Kecamatan Sukaresmi.
“Tapi waktu itu akhirnya ditempatkan jadi Camat Sukaresmi lalu istrinya mengikuti kesana. Jadi itu kan kebijakan Bupati yang dulu namun Bupati yang sekarang itu sekantor tidak boleh untuk PNS yang suami-istri maupun kakak-beradik, ” tuturnya.
Budi beralasan jika kedudukan Camat Sukaresmi Firman Edi tersebut tadinya menjadi agenda untuk dimutasi Plt Bupati. Namun hal tersebut urung dilakukan karena tidak ada izin dari Kemendagri karena bertepatan dengan pelaksanaan pilkada serentak.
“Harusnya tahun 2020 itu masuk dalam agenda mutasi namun kan ada larangan karena bertepatan dengan pilkada serentak. Tapi untuk tahun ini pasca Bupati dilantik akan dilakukan mutasi terhadapnya, ” urainya.
Kaitan dengan larangan PNS pasutri sekantor, sambung Budi, hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya konflik kepentingan. Selain itupun dikhawatirkan mengganggu harmoni kerja dengan pegawai lain.
“Kalau diibaratkan mau ngobrol jadi susah aja karena adanya yang sedarah berada dalam satu kantor. Tentu itukan pertimbangannya juga agar kinerja pegawai optimal tanpa ada kendala, ” ucapnya.
Menurut Budi, adanya informasi masyarakat tentu sangat penting sebagai andil dalam mengawasi kinerja PNS. Sehingga keberadaan kontrol sosial tentu saja tidak bisa dihalangi.
“Tentu kami menyambut baik adanya informasi semacam ini bahkan jika ada PNS yang tidak baik kinerjanya, silahkan laporkan saja, ” tegasnya.
Sementara itu, Camat Sukaresmi, Firman Edi ketika dihubungi sudah tak mau lagi berkomentar banyak tentang posisinya yang sekantor dengan istri dan menjadi sorotan publik. Bahkan untuk ditemui menjadi sulit seolah mencoba menghindar dari kejaran wartawan.
“Hatur nuhun. Sudah cukup jangan sampai panjang lebar lagi. Hampura,” jawab Firman Edi melalui aplikasi perpesanan.
Namun begitu di tanyakan lebih jauh mengenai maksud ucapan tersebut, Mantan Plt. Camat Cipanas ini tak lagi menjawab, hanya dibaca saja.***Rik/Arkam