Dejurnal.com, Purwakarta – Ratusan masa Ormas dan LSM yang tergabung Dalam Aliansi Kiansantang Purwakarta, yang terdiri dari GMBI, Laskar Merah Putih, Gibas, LSM Kompak, Manggala LPKSM ,Pagar Nusa, GPRI, KPLHI, NKRI, Laskar Komando, GRIB, gelar aksi unjuk rasa terkait Aksi Moral Sudah Empat bulan terjadi musibah bencana tanah longsor di gunung parang Desa Pasanggrahan kecamatan Tegalwaru, Purwakarta belum ada relokasi dan perbaikan jalan, Kamis (27/5/2021)
H Elan Sopian, Ketua Koordinator Aliansi Kiansantang, Gabungan ormas Aliansi Kian Santang datang kesini terkait bencana alam di gunung parang Desa Pasangrahan Kecamatan Tegal waru. Sudah hampir Empat bulan terjadinya bencana tanah longsor di desa Pasangrahan Kecamatan Tegalwaru Purwakarta,sampai saat ini belum adanya eksen dan perbaikan relokasi rumah warga dan perbaikan jalan korban bencana masih sangat prihatin tidur di pinggiran Sekolah dan saung saung dan Kepala keluarga yang mau bekerja jauh masih khawatir terhadap keluarganya terutama anak anaknya yang pada tidur di tenda tenda Takut kehujanan. Bahkan ada tenda ukuran 3 x 3 meter untuk warga yang rusak pun tidak adanya perbaikan dari pemerintah, dibiarkan begitu saja.
“Dan alhamdullilah dari hasil audensi
Minggu depan melalui Dinas Cipta karya dan Dinas Bina marga mau di laksanakan relokasi dan perbaikan jalan terhadap warga musibah korban longsor Desa pasangrahan,” ujar Elan
Selanjutnya Para perwakilan gabungan Ormas Aliansi Kiansantang dan warga pasangrahan diterima Audensi diterima oleh Tiga anggota DPRD Purwakarta,Asep Nuryani Partai PKS,Ceceng Abdul Kodir partai PKB, Dias Rukmana dari Partai Golkar.
Anggota DPRD Purwakarta, Ceceng Abdul Kodir dari Partai PKB mengatakan, dengan Kejadian Tanah Longsor di desa Pasangrahan
kita sudah mendorong dari pemerintah daerah untuk segera merealisasikan, dengan peraturan yang terbaru dari seharusnya ini tetapi ada peraturan baru ini bahwa setiap bencana itu dialokasikan atau ke dinas teknis hari ini untuk pembangunan rumah yang memang kena bencana itu ini di dinas tata ruang dan pemukiman
“Mudah-mudahan tadi sudah ada kesepakatan 15 rumah yang terkena bencana tanah longsor segera di relokasi dan sudah dianggarkan itu sekitar 300 juta dalam Minggu ini bisa direalisasikan,” kata Ceceng.
Masih menurut Ceceng, karena kita juga kuatir terhadap masyarakat desa pasangrahan yang terkena bencana longsor musibah kecelakaan kita Dari audensi yang hadir kesepakatan minggu di perbaiki walaupun tidak semuanya tapi untuk nanti di perubahan kita anggarkan kembali
“Mudah-mudahan secepatnya kita akan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menjadi solusi dari anggaran biaya tidak terduga dari pemerintah daerah yang sudah kita anggarkan Sebelum dari kejadian bencana Tersebut,” pungkasnya.***Budi