Dejurnal.com, Cianjur – Nenek Acah (75 tahun) janda tua, Warga Desa Sukaluyu hidup memprihatinkan, tinggal sendirian di rumahnya yang tidak layak huni, tanpa Anak dan Saudara
Sebagai nenek yang sudah renta, Acah tidak memiliki pekerjaan maupun penghasilan, hingga menjalani hari-harinya terasa sulit, meski demikian ia pantang untuk meminta-minta, untuk menghidupi kebutuhan keseharianya bantu-bantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga tetangganya.
Kepada dejurnal.com, Nenek Acah mengaku hanya sekali mendapat bantuan dari Pemerintah Desa Sukaluyu sebesar Rp 300.000 selain dari itu tidak pernah mendapatkan apapun selain bantuan dari Warga serta Tetangganya
“Hanya sekali itu saja (Rp 300.000) saya mendapatkan bantuan untuk selanjutnya tidak ada lagi bantuan, banyak yang datang mengaku dari Instansi Pemerintah cuma nanya ini itu doang ” tutur Nenek Acah dalam bahasa sunda.
Seme tara itu, menurut Tokoh Masyarakat setempat, Maman (47 Tahun) rumah Nenek Acah jauh dari kata layak untuk di huni, kumuh, tidak ada MCK, listerikpun hanya dua gantungan, di luar dan di dalam rumah, itu pun nyolok ke tetangga (ikut nempel ke tetangga).
” Apalagi dulu sebelum di perbaiki secara gotong royong oleh Warga serta Tetangganya, Rumah Nenek Acah benar-benar tidak layak huni, bocor disana sini, dingding bilik nya bolong-bolong serta sebagian bangunanya rawan ambruk karena aus/rusak kena panas dan hujan, Tetangga khawatir rumahnya Nenek Acah ambruk, untuk itulah Tetangga membantu memperbaiki rumah Nenek Acah, kini kondisi rumahnya sangat mengkhawatirkan ” pungkas Maman
Saat ini Desa Sukaluyu Kecamatan Sukaluyu Kab. Cianjur mendapatkan Program BSPS/ Rutilahu untuk Warganya, Program untuk menanggulangi permasalahan Rumah tidak layak huni, tapi sayang tidak ada nama Emak Acah sebagai Penerima Manfa’at Program BSPS Rutilahu.
Terkait hal itu Kepala Desa Sukaluyu saat dihubungi melalui telepon tidak diangkat, ketika dichat melalui aplikasi perpesanan WhatsApp menjawab.
“Waalaikumsalam wr wb…
Hapunten nembe nguping informasi ayeuna abdi kirang uninganya…teu aya laporan ti pa RTna.
Hatur nuhun infona… insaaloh ditindaklanjuti.” Jawab Kades melalui pesan singkat WhatsApp dalam bahasa Sunda
Pesan dari Kades tersebut jika dialih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi seperti dibawah ini
” waalaikumsalam wr wb…mohon maaf baru mendengar informasi, sekarang saya kurang tahu ya…tidak ada laporan dari Pa RTnya, terimakasih infonya…In Saa Allah ditindaklanjuti ” .***(Rik/Ark)