Dejurnal.com, Bandung – Gaya premanisme dengan aksi meninju seorang wartawan yang dilakukan oknum anggota sebuah ormas terjadi di Kabupaten Majalengka dan menuai reaksi dari para insan pers.
Dalam sebuah video yang viral beredar di media sosial, beberapa orang yang memakai seragam salah satu ormas sedang mengerubuti dua wartawan dengan gaya intimidasi dan kemudian menjotos muka salah satu wartawan tersebut.
Reaksi keras muncul dari para insan pers dan berbagai pihak atas aksi gaya preman tersebut. Salah satunya dari Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Barat (PWI Jabar) yang mengutuk keras segala tindakan semena-mena terhadap awak media.
“Kami mengutuk keras kepada pihak pihak yang melakukan kekerasan fisik terhadap pekerja jurnalistik,” ujar Ketua PWI Jawa Barat, Hilman dalam keterangannya kepada awak media, Senin malam (28/6//2021).
Lanjut Hilman, ketika di lapangan ditemukan pelanggaran kode etik jurnalistik, maka sudah ada aturan mainnya sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999.
Bahkan jika terjadi perselisihan akibat dari proses kerja jurnalistik ataupun produknya, maka dapat diselesaikan secara hukum yang berlaku. Bukan mengambil penghakiman secara fisik seperti yang terjadi di Desa Mekarwangi.
Informasi yang dihimpun, tindakan kekerasan terhadap dua wartawan itu menimpa Soleman wartawan Fokus Berita Indonesia dan Warya Ayotondoan wartawan Mitra Jabar, oleh sejumlah oknum anggota ormas.
Kedua wartawan tersebut bermaksud mengkonfirmasi bahan berita kepada Kepala Desa Mekarwangi.
Namun keduanya justru dihadang oleh sejumlah anggota ormas dan diinterogasi di ruang Kantor Kepala Desa Mekarwangi, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Senin (28/6/2021).
Bahkan kedua wartawan tersebut mendapat perlakuan yang kurang pantas. Soleman dihajar wajahnya hingga berdarah di bagian hidung.
Peristiwa intimidasi dan kekerasan itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 42 detik. Dalam rekaman gambar video itu, jelas kedua wartawan tersebut mendapat tekanan dan kekerasan.
Sementara itu, dikutip dejurnal.com dari beberapa media online, pimpinan perusahaan Fokus Berita Indonesia, Mujianto membenarkan adanya tindak kekerasan yang menimpa wartawannya.
“Ya, itu yang menjadi korban tindak kekerasan adalah wartawan dari Fokus Berita Indonesia atas nama Soleman. Dia diintimidasi oknum berseragam ormas” terang Mujianto.
Dijelaskan Mujianto, pihaknya sampai saat ini masih memantau perkembangan laporan kasusnya di Polres Majalengka.
“Akibat penganiayaan dan pemukulan yang dilakukan beberapa oknum tersebut mengakibatkan wartawan mengalami luka dan shock,” ungkapnya.
Atas insiden yang menimpa karyawannya itu, Mujianto meminta Polres Majalengka bertindak secara profesional dan segera menangkap para pelaku yang melakukan tindakan intimidasi dan kekerasan.***Red