BerandadeBisnisLurah dan Kades di Garut Keluhkan Mekanisme Penyaluran Beras Kemensos 10 Kg

Lurah dan Kades di Garut Keluhkan Mekanisme Penyaluran Beras Kemensos 10 Kg

Dejurnal.com, Garut – Beberapa Lurah dan Kepala Desa di Kabupaten Garut mengeluhkan mekanisme penyaluran Bantuan Sosial Beras 10 Kg dari Kementrian Sosial (Kemensos). Pasalnya PT. Pos Indonesia selaku penyalur bantuan beras tersebut tidak mengantar langsung ke warga penerima namun ditumpuk di kantor kelurahan/desa sehingga menciptakan kerumunan warga yang mengambil beras.

Di sisi lain, kerumunan itu terjadi di saat PPKM masih diberlakukan (25 Juli – 02Agustus 2021).

Keluhan tersebut datang dari Lurah Ciwalen Kecamatan Garut Kota yang mengatakan bahwa bantuan beras 10 kg dari Kemensos ini adalah kewajiban pihak PT. Pos Indonesia sebagai pihak yang bertanggung jawab pendistribusian /menyalurkannya langsung ke rumah KPM sesuai database BNBA (By Name By Adress).

“Namun entah bagaimana ini kok bisa disentralkan di kantor kelurahan dengan diberi petugas perwakilan pos hanya satu orang,” ujarnya saat ditemui dejurnal.com, Selasa Malam (27/7/2021).

Lurah Ciwalen mengatakan bahwa pihaknya sudah menolak kepada pihak Pos jika pola pembagian dilakukan seperti ini. “Selain menciptakan kerumunan juga membuat aparat kelurahan ikut sibuk membantu tanpa kejelasan wewenang,” terangnya.

Menurut Cecep hal ini menjadi buah simalakama bagi pihak kelurahan, tak dibantu ini hak warga kami, dibantu pun seharusnya ini sudah jadi kewajiban Pos untuk mendistribusikan.

“Kerumunan warga dari pagi sampai menjelang tengah malam, kami sudah berupaya mengingatkan membantu, agar menjaga jarak, semakin malam malah warga teerus berbondong-bondong datang ke kantor kelurahan sementara petugas pos cuma satu orang, itupun dari pihak ojol,” katanya.

Cecep selaku Kepala Kelurahan Ciwalen mengatakan, terkait bantuan beras 10 Kg dari Kemensos, penyedia barangnya Bulog, yang mendistribusikan PT. Pos dengan menggandeng Ojek Online (Ojol) Pendistribusian ke rumah masing-masing KPM, dan tentunya ada biaya antar yang sudah disiapkan oleh PT. Pos.

“Saya juga tak mengerti kenapa pihak pos memberi petugas ojol satu orang saja dengan beras setumpuk di kantor kelurahan,” tandasnya.

Hal senada datang dari beberapa Kepala Desa di Kecamatan Cilawu “Anggaran distribusinya kemana ini pihak Pos?” ujar salah satu kepala desa di Kecamatan Cilawu.

Sementara itu, Ade Hendarsyah Kepala Dinas Sosial Garut menyebutkan bahwa berdasarkan informasi dari pihak para pendamping PKH, beras tersebut sudah diberikan langsung ke rumah KPM.

“Laporan yang saya terima, PT. Pos menyalurkannya door to door kepada KPM,” terangnya.***Yohanes/Raesha

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI