Dejurnal.com, Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PDI P H. Dadan Konjala, SH atau yang lebih familiar dengan sebutan Abah Deka, bersyukur meski direkofusing pemerintah daerah telah merealisasikan pembangunan jalan, IPAL dan lain sebagainya, dari dana aspirasi dirinya.
Abah Deka berharap aspirasi yang telah direalisasikan bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Alhamdulillah meski direkofusing pemerintah bisa merealisasikan pembangunan infrastruktur dari aspirati saya. Mudah-mudahan bermanfaat,” kata Abah Deka saat meninjau pemhuatan sarana air bersih di RT 04/04 Kp Patrol Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Sabtu (28/8/2021).
Sarana air bersih yang sedang dibangun di RT 04 /04 Desa Sukamukti dalam seminggu ini, akan diusulkan jadi percontohan sarana air bersih di RW 04. Ini dituturkan Suryana Ketua RT tersebut.
Suryana mengajukan sarana air bersih (sibel) itu sejak Pebruari. Baru terrealisasi sekarang. Menurutnya, ada yang melatar belakangi segera terwujudnya sarana air bersih tersebut
Ketika legislator dari Komisi C, Abah Deka ini datang ke acara peringatan 40 hari meninggalnya adik Suryana, saat itu Abah Deka hendak solat magrib. Ketika hendak berwudhu, airnya tidak ngocor sehingga Abah Deka berwudhu dengan menggunakan air yang tersedia di ember. Begitupun ketika akan sholat Isya, kejadian yang sama terulang.
“Dari sanalah Abah Deka terlihat ke luar empatinya, merasakan bagaimana tidak nyamannya sulit mendapatkan air. Ia menelepon pihak Disperkimtan, ” tutur Suryana di rumahnya, Minggu (29/8/2021).
Sarana air bersih di RT 04 ini pengeborannya sudah beres dengan kedalaman 70. Meski belum sites laboratorium, namun Suryana yakin dari rupa air yang bening dan rasa menunjukan kualitas air yang bagus dan layak pakai.
“Tinggal menunggu mesin penyedot air. Kemeran dari pihak PLN sudah mengontrol untuk instalsi listriknya, ” kata Suryana.
Ia menjelaskan, sarana air bersih tersebut nantinya disalurkan dari toren kapasitas 2000 liter ke 40 titik dari 50 KK warga RT 04. Masing-masing titik dipasang watter meter untuk mengetahui berapa liter penggunaa air warga yang harus dibayarkan, dengan harga 1500/ liter kubik.
Selama ini, warga 04 terang Suryana sambungan airnya dari sumur di RT 03, dengan membayar Rp 30.000/ bulan, tanpa alat ukur, atau dilos.
“Saat ini kami membayar Rp 30.000/ bulan, mau pakai air segimana pun. Tapi nanti setelah sumur ini jadi akan dimanag. Kalau untuk biaya perawatan mesin, listrik dan lain-lain cukup mungkin nanti tarifnya bisa turun lagi,” pungkas Suryana. *** Sopandi