Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung, Dadang Supriatna dibawakan hasil tani warga Drsa Girimulya, Kecanatan Packet, Kabupaten Bandung, usai melakukan kegiatan Saba Desa, desa tersebht, Senin (24/1/2022).
Di hadapan Bupati Bandung, puluhan warga yang berprofesi sebagai petani itu mengungkapkan perasaan senang dan terimakasih atas kunjungannya, bahkan sampai harus menginap di rumah warga.
Saat bupati berpamitan pulang kepada Mak Isah, pemilik rumah gubuk tempatnya menginap semalam di luar dugaannya, begitu Kang DS bersiap naik kendaraan, tiba-tiba puluhan warga mendatangi dan mencegatnya.
Mereka memohon agar sebelum pulang meninggalkan Kampung Girimulya, Kang DS, sapaan bupati berkenan menerima hadiah atau oleh-oleh dari warga berupa hasil tani seperti jagung, singkong, pisang, kentang dan lain-lain.
“Yang terhormat Pak Bupati, saya mewakili warga dari para petani, ingin mengucapkan terimakasih atas kesediaannya datang ke kampung kami, sampai menginap di rumah warga. Sekedar ucapan terimakasih, kami mohon Pak Bupati berkenan menerima hadiah atau oleh-oleh dari kami berupa hasil pertanian warga,” ungkap Usep, perwakilan para petani.
Menurut Usep, dari sepengetahuannya selama ini, baru sekarang ada bupati yang bersedia datang dan mengajak warga berdialog. Bahkan, untuk lebih mendekatkan hubungannya dengan warga, bupatinya sendiri rela menginap di rumah warga yang rumahnya gubuk.
“Buat saya ini merupakan kebanggaan. Kami semua senang punya bupati atau pemimpin seperti Kang DS yang bukan saja dekat, tapi juga peduli terhadap rakyatnya. Beliau orangnya sangat sederhana, merakyat, dan pintar. Tidak ada tanda sedikitpun kalau beliau orang sombong. Itu terlihat saat beliau menyapa satu per satu warga yang ditemuinya,” ungkap Usep.
Sementara itu, Kang DS yang tak menduga akan kedatangan para petani, mengaku sangat terharu menerima oleh-oleh berupa hasil tani warga tersebut.
“Jujur, saya sangat terharu. Mereka begitu tulus membawakan saya beberapa jenis hasil tani karena mereka senang atas kunjungan saya ke kampung ini,” ucapnya.
Namun, menurut Kang DS, pemberian oleh-oleh dari rakyat kepada pemimpinnya semacam itu harus dimaknai lebih dalam, bahwa sebagai pemimpin dirinya harus lebih peduli kepada nasib rakyat.
“Kalau rakyat saja peduli kepada pemimpinnya, maka kebangetan jika ada pemimpin yang tak peduli kepada rakyatnya. Karena itu, buat saya, perhatian rakyat seperti itu harus dimaknai sebagai pendorong untuk lebih sungguh-sungguh memperhatikan nasib rakyat,’ tandas Kang DS.
Terkait dengan kegiatan Saba Desa yang dilakukannya, Kang DS mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk lebih mendekatkan dirinya dengan rakyat. Di samping, untuk meminimalisir aneka masukan anak buahnya yang mungkin ‘asal bapak senang’, padahal berbeda terbalik dengan yang terjadi di lapangan.
Seperti diketahui, Saba Desa ini merupakan program Bupati Bandung yang rutin dilakukan dengan mengajak warga berdialog langsung sambil menginap di salah satu rumah warga yang gubuk. Biasanya, usai ditempati menginap, rumah warga yang gubuk itu langsung diberi program bedah rumah lewat Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni).
“Saya merasa perlu untuk mengetahui langsung apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Di samping, secara peribadi saya merasakan adanya kenikmatan tersendiri bisa tidur di rumah warga, apalagi yang tak layak huni. Ini penting untuk melatih jiwa sosial kita, agar terhindar dari sikap sombong dan takabur. Bahwa masih banyak orang yang lebih susah dari kita, tapi mereka tetap bisa bersyukur,” tutur Bupati Bandung. *** dj