Dejurnal.com, Cianjur – Upaya memajukan wilayah pedesaan dengan penerapan teknologi canggih adakalanya tidak berbanding lurus. Mesin insinerator yang notabene Bantuan dari Kemenristekdikti tahun 2019 untuk Desa Cikidangbayabang Kecamatan Mande, Cianjur kini terbengkalai tak berfungsi malah jadi garasi mobil.
Ditemui di ruangan kerjanya (12/02/2022), Kades Cikidangbayabang Jenal Aripin menceritakan awal mula bantuan itu dari kehadiran mahasiswa salahsatu perguruan tinggi negeri dari Bandung. Lalu setelah melihat potensi yang ada diwilayahnya tersebut diusulkan kepada Kemenristekdikti agar memperoleh bantuan fasilitas.
“Akhirnya kita terima bantuan berupa mesin insinerator untuk pembakaran sampah dengan suhu tertentu yang diatur secara digital. Hasil akhirnya berupa abu yang nantinya bisa dijadikan batako. Jadi semuanya cukup bermanfaat dan bisa menghasilkan uang, ” katanya menjelaskan.
Namun siapa sangka, sambung Jenal, hanya berjalan tidak berapa lama kendala mulai dihadapi. Mulai dari bahan bakar berupa elpiji yang cukup besar biayanya, kendaraan pengangkut sampah yang tidak ada serta sumber daya yang tidak mumpuni karena tidak lagi menguasai mesin itu.
“Setelah mesin itu ada awalnya sih pengelola mampu mengoperasikannya tapi lama kelamaan lupa sehingga perlu pelatihan lagi. Lalu biaya bahan bakar mahal juga dan terpenting belum ada kendaraan pengangkut sampah, ” kilahnya
Ia menegaskan perlu waktu untuk mengoperasikan kembali mesin tersebut. Sekaligus dirinya sudah menegur pengelola untuk tidak dijadikan garasi mobil.
Salah seorang warga yang enggan disebut namanya menyayangkan jika peralatan secanggih itu lama terbengkalai. Khawatir mesinnya cepat rusak sehingga tidak bisa dioperasikan kembali.
“Sangat disayangkan juga kalau terbengkalai begitu. Lagian itukan dulu diterima bantuannya sudah diperhitungkan dengan matang juga. Ada baik nya dioperasikan kembali, supaya bermanfaat buat masyarakat,” tegasnya.***(Rik)