Minggu, 19 Mei 2024
BerandaGerbangDesaDesa WisataDesa Cilame Menunggu Pengakuan Desa Wisata

Desa Cilame Menunggu Pengakuan Desa Wisata

Dejurnal.com, Bandung – Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung sudah terverifikasi calon desa wisata (Cdewi). Kepala Desa Cilame Alo Sobirin mengaku, pihaknya sedang menunggu status pengakuan dari pemda Kabupaten Bandung terkait status desa yang memiliki luas wilayah 580 hektare ini, dari desa rintisan atau Cdewi menjadi Desa Wisata.

“Tetapi apapun penilaian dari pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, saya tidak mau ada penilaian- penilaian yang tidak objektif lah. Silahkan saja dinilai tidak objektif. Tapi kami di desa Cilame ada dan tidak ada pengakuan dari Pemerintah daerah Kabupaten Bandung, karena semua desa sudah kuat di Undang-undang nomor 6, walaupun ada pengakuan kalau desanya tidak ada keinginan untuk menggali potensinya tidak akan berjalan, ” kata Alo Sobirin, Rabu (29/6/2022).

Menurut Alo pengakuan dari pemerintah itu memang penting, karena desa ada di bawah naungan pemerintah. “Bagaimana pun kita ada di bawah naungab pemerintah, baik pemerintah daerah kabupaten, provinsi atau pun pusat. Hanya yang paling kuat itu dukungan masyarakat. Kalau masyarakat berkendak, potensi ada, kita pun dari pemerintah desa sudah melakukan terobosan -terobosan strategis. Insyaalloh yang namanya kepariwisataan desa itu akan menjadi bagian dari faktor-faktor untuk mensejahterakan masyarakat, ” katanya.

Alo bertekad, ada atau tidak ada pengakuan dari pemerintah pihaknya akan berjalan karena punya kekuatan hukum di UU no 6. “Karena desa di UU disebutkan desa adalah desa adat. Akhirnya saya menyimpulkan kita harus berorientasi , berinoropisasi, berimajinasi bagaimana caranya untuk bisa memakmurkan desa dari berbagai asfek termasuk dari kepariwisataan, ” ujarnya.

Alo bersyukur, desa Cilame diciptakan oleh Allah dengan kultur strategis. Secara geografis semua menghadap ke kota dangan viur yang sangat bagus. Tetapi menurutnya kalau tidak digali tidak akan menjadi apa-apa.

“Kami dengan lembaga desa sudah berkomitmen bahwa kiat desa Cilame dari dulu sudah menjadi destinasi wisata walau pun masih terbatas. Karenanya kami berharap keseriusan pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk untuk menjadikan desa itu sebagai desa maju mandiri itu tidak hanya selogan , tetapi menjadi pundamental bagi desa untuk memakmurkan rakyat nya,” beberapa Alo.

Alo menambahkan, untuk mewujudkan Desa Wisata tidak bisa berdiri sendiri. “Tidak bisa jadi bianaan Dinasparbud saja. Kalau ingin memakmurkan masyarakat semua lini harus bergerak. Terus terang saja dari aspek pembinaan, dari aspek penunjang jalan masih terbatas,” terangnya.

Alo mengaku, pendapatan asli Desa (PADes) dari pariwisata di desanya layan, meski tidak menyebut berapa. Semasa pandemi memang sempat koma, namun Alo optimis di 2022 ke sana akan ada peningkatan.

Ikon Desa Cilame ada Pamidangan, yakni lapangan tempat pentas seni kebudayaan domba Garut yang jelas pasarnya. “Di Pamidangan yang luasnya 1400 meter ini
digelar pentas seni domba Garut sebulan sekali dengan peserta dari berbagai daerah. Dari sini perekonomian warga juga bergerak. Ada pedagang, dan juru parkir. Jelas efek domino positifnya langsung dirasakan oleh masyarakat, ” imbuh Alo.

Terkait ada pihak yang menganggap pariwisata di Kabupaten Bandung tidak menghasilkan PAD, sehingga jika pemerintah harus mengeluarkan anggaran besar untuk membangun akses jalan yang bagus, tidak berimbang dengan PAD yang didapat. Alo menilai itu sangat salah.

Menurut Alo, pemerintah itu tidak bisnis oriented. “Kalau pemerintah menghitung bisnis orented jangan jadi pemerintah, sudah saja jadi UPT Kabupaten Bandung misalkan. Pemerintah harus menempatkan diri melihat kepentingan masyarakat yang lebih luas. Walaupun PAD sedikit, tetapi masyarakat penikmat dari berbagai aspek, putaran ekonominya terasa oleh masyarakat, pembanguan untuk membuat akses jalan misalkan itu harus tetap dilaksanakan karena efek dominonya dirasakan masyarakat yang lebih luas,” tutup Alo. ***Sopandi

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI