Dejurnal com, Garut – Sekelompok massa yang terdiri dari beberapa ulama, satri, kyai dan para aktivis se Kabupaten Garut tumpah ruah turun ke jalan berunjuk rasa mengecam pernyataan politisi India Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad SAW beberapa waktu lalu serta menuntut
untuk segera di pidanakan.
Massa yang tergabung dalam Forum Muslim Garut Bersatu (FMGB) menggelar aksi di halaman Gedung DPRD Kabupaten Garut dan sebelumnya melakukan long march dari Simpang Lima, Rabu (22/6/2022).
“Kami meminta DPRD Garut bersama sepakat untuk mengecam Nupur Sharna, politikus partai penguasa India yang justru semakin menunjukan sikap Islamphobia,” orasi Ketua Aksi, Alfian M Fajul Arifin.
Pernyataan politisi India Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad SAW beberapa waktu lalu dikecam warga Garut. Meski mantan juru bicara Bharatiya Janata Party (BJP), partai yang berkuasa di India itu mencabut komentarnya karena sudah menuai beragam kritik, amarah publik Garut terhadapnya belum reda.
Menurut Alfian, selain mengecam penghina Nabi Muhammad SAW, aksi yang digelar secara damai itu juga menyoroti sikap diskriminatif Pemerintah India terhadap umat muslim. Dalam aksi, setidaknya ada lima tuntutan yang disampaikan salah satunya meminta PBB untuk konsisten sesuai resolusi anti Islamphobia.
“Kemudian menuntut Mahkamah Pidana Internasional untuk serius mengusut dan mengadili rezim Narendra Modi atas genosida, kejahatan kemanusiaan atas kaum muslimin di sana,” ucapnya.
Dia mengatakan FMGB mendesak Pemerintah Indonesia untuk memilih sikap tegas atas apa yang terjadi di India. Salah satunya, tambah Alfian, yaitu memutuskan diplomasi dan hubungan perdagangan. “Kami juga meminta agar Dubes India diusir dari Indonesia,” ucapnya.
Seruan untuk memboikot produk-produk India pun disampaikan dalam aksi tersebut. Mereka mengajak Muslim Indonesia untuk menanggapi dan mengambil langkah serius dalam menyikapi tragedi kemanusiaan di India.
Pasca melakukan orasi, massa aksi akhirnya disambut Wakil Ketua DPRD Garut, Enan dan selanjutnya beraudensi di Gedung DPRD Garut dengan dihadiri oleh Kesbangpol, MUI, dan Kemenag.
Aksi simpatik para ulama, santri, kyai dan aktivis ini berjalan lancar dengan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian, setelah mrngungkapkan di audensi akhirnya masa aksi mrmbubarkan diri.***Adesya