Dejurnal. com, Bandung – H. Yosep Nugraha, SH, MIP, baru empat bulan menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Bandung, diemban dari bulan Pebruari 2023. Sebelumnya sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Kadispusip) dari tauhn 2021.
Dalam menjalankan tugas, bagi Yosep cepatnya perubahan menuntut dirinya untuk menhesuaikan diri dan berinovasi terus-menerus.
Kalau waktu di Dispusip, Yosep menciptakan beberapa program inovasi untuk meningkatkan minat baca. Sedangkan di Diskominfo program inovasi yang bertalian dengan teknologi dan informasi. Di antaranya: kolaborasi dialam mengembangkan sistem jaringan internet untuk menangani titik/area blankspot, pengembangan sistem keamanan siber, dan yang lainnya.
“Di era digital sekarang kita tidak hanya terbawa arus digitalisasi, tapi harus mempunyai literasi digital yang memadai. Sehingga kemajuan teknoligi informasi (TI) terasa mangfaat dan dampak yang positif bagi kehidupan,” kata Yosep kemarin.
Memulai karir Yosep jadi PNS di taun 1992 , waktu masih kuliah kedinasan di STPDN Jatinangor. (lulus tahun 1994). Sejak saat itu juga ia sudah punya prinsip hirdup menerima di mana saja ditugaskeun, tidak mengeluh.
Mulai bertugas di Pemkab Bandung sabagai staf Kantor Bangdes sampai tahun 1995. Terus jadi Ajudan Wakil Bupati tahun 1995-2000, Jadi Staf Sekretariat DPRD tahun 2000-2001, Sekpri Bupati tahun 2001 sampai tahun 2009. Kasubbag TU Pimpinan 2007-2009, Jadi Sekcam Kecamatan Kutawaringin 2009-2010, jadi Kabid Bangpeg BKKPSDM tahun 2010-2011, jadi Camat Kutawaringin 2011-2013 , Camat Majalaya 2013-2016
Kabag Tapem Setda 2016-2017
Sekretaris Disnaker 2017-2019, Kabag Persidangan dan Perundang-undangan. Setwan 2019-2020, jadi Kepala Dinas Parbud 2020-2021, Kepala Dispusip 2021-2023, hingga kini menjadi Kepala Dinas Kominfo.
Sebagai ASN, kata Yosep harus sadar bahwa jabatan yang sedang diemban itu amanah dari Alloh SWT. “Kita harus menunaikannya sebaik-baiknya untuk kemaslahatan hidup. Jabatab inii hanya titipan dari yang Maha kuasa. Jadikan sabagai cara untuk lebih mendekatkan
diri kepada yang memiliki kekawasaan yang sabenarnya,,” katanya.
Karir Yosep yang asal Majalaya Kabupaten Bandung ini didukung oleh keluarga, istri Hj. Yully Suzana Dewi, M.Pd, yang dari rumahtangga mereka dikaruniai 5 anak. Tiga sedang kuliah, yang satu lulus SMA, dan bungsu baru berusia 4,5 tahun.
Meski penghargaan dalam karir Yosep bukan tujuan, tapi jika didapat harus disyukuri. Ia pernah mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Satya XXX dari Presiden RI.
Belum pernah terlihat Yosep memperlihatkan muka muram. Kenapa? Kuncinya segala persoalan diawali oleh membersihkan hati sendidri.
“Sumber masalah itu bukan orang lain, tapi diri sendiri. Sagala hal juga bakal jadi persoalan jika hati kita kusut. Untuk memperrbaikinya dengan membersikan hati. Kita tidak boleh menilai orang lain buruk karena bukan haknya. Yang penting memperbaiki diri sendiri. Orang yang sibuk menilai diri sendiri akan lupa menilai orang lain. Orang yang sibuk menilai orang lain akan sibuk menilai diri sendiri, sehingga orang lain sudah berubah baik, diri sendiri masih jelek,” tutup Yosep.*** Sopandi