Dejurnal.com, Garut – Penggiat budaya Kabupaten Garut dari kaum perempuan, Satria Ratna menyayangkan adanya aksi saweran uang yang dilakukan oleh bacaleg dan Ketua Partai Nasdem Garut di halaman KPUD Garut, Kamis (11/5/2023).
“Saweran merupakan salah satu budaya yang biasa dilakukan di masyarakat, namun ketika saweran dilakukan bukan di tempat dan waktu yang tepat malah menjadi salah kaprah,” ujar Satria Ratna yang yang konsisten sebagai penggiat dalam pemajuan kebudayaan, Jumat (12/5/2023).
Sejatinya, lanjut Neng Satri panggilan akrab dari Satria Ratna, saweran ini merupakan sebuah tradisi yang sudah menjadi kebiasaan pada masyarakat umumnya, maka jadilah sebuah budaya seperti halnya bagi-bagi angpau/hadiah/ sebagai bentuk dari tasyakur turut memberi kebahagiaan kepada orang lain di momen tertentu atau hari raya besar keagamaan.
“Namun ketika dilakukan di tahun politik, oleh pelaku politik, di depan penyelenggara pemilu, ditempat sucinya orang politik yaitu Kantor KPUD tentunya malah menjadi preseden yang negatif,” sesal perempuan yang juga menjadi bakal calon legislatif ini.
Satri juga menyayangkan, saweran di halaman kantor KPUD Garut ini dilakukan Ketua Partai yang notabene istri pejabat tinggi di Garut dan sama-sama kaum perempuan, menjadi tontonan yang seakan menuntun untuk pelaku politik tentang sebuah makna saweran
“Budaya saweran yang harusnya positif akhirnya tercederai ketika dilakukan salah titi mangsa,” tandasnya.
Satria berharap, kejadian sawer uang di momen yang tidak tepat ini menjadi yang terakhir di tahun politik jelang Pemilu 2024. “Siapapun, mari kita budayakan berpolitik yang sehat, santun dan educated, agar masyarakat kita semakin cerdas juga dalam memahami politik,” pungkasnya.***Raesha