Dejurnal.com, Bandung – Besi WF penyangga jembatan di jala raya Kopo Sayati, RT 1 RW 08, Marsel perbatasan Desa Margahayu Selatan dengan Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung di tuding menjadi salah satu penghambat aliran Sungai Cikahyangan.
Kepala Desa Margahayu Selatan H. Amin M Barkah mengatakan, posisi besi WF tersebut terlalu rendah, ditambah dengan ada kabel telkomsel dan pipa lainnya membuat lorong jembatan di sungai yang lebarnya 3 meter itu makin sempit. Sehingga, sampah menyumbat di sana, dan ketika hujan air meluap menggenangi beberap RW di Desa Margaahayu Selatan, termasuk Jalan Dengdek.
Baca juga : Banjir Jadek Makin Parah, Legislator H. Dadan Konjala, SH Pertanyakan Realisasi Normalisasi Cikahiyangan
“Warga protes ketika air meluap dan merobohkan tembok. Karenanya, besi WF tersebut dipotong dan diangkat,” kata H. Amin di lokasi, Selasa (4/2023).
H. Amin mengaku, untuk memotong besi WF tersebut pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak PUTR dan Telkom. “Atas usulan warga besi WF itu dipotong agar aliran air tidak tersumbat. Mudah-mudahan dengan diangkatnya besi WF ini, genangan air saat hujan besar tidak terlalu meluas, ” katanya.
Baca juga : Jadek Margahayu Banjir Lagi, Banyak Kendaraan Mogok Bikin Macet
Kasi Pembangunan Kecamatan Margaahayu Nanang Supriatna turun menyaksikan pemotongan besi WF tersebut. Kata Nanang, pihak Kecamatan Margahayu menurunkan beberapa personil untuk mengangkat besi WF tersebut, termasuk Satpol PP.
“Kami menurunkan beberapa personil, termasuk Satpol PP. Tidak ada pengangkatan sampah, tapi pengangkatan besi WF yang melintang, guna memperlancar aliran sungai,” kata Nanang.*** Sopandi