Dejurnal.com, Cirebon – Polemik terkait Nasab Rosulullah manjadi perbincangan yang berkepanjangan di tengah masyarakat. Pasalnya, masyarakat terutama umat Islam pada umumnya menganggap suci dan agung terkait Nasab tersebut. Yang menjadi polemik ketika ada yang mengaku tersambung ke Nasab Rosululĺoh secara sepihak dan disatu sisi ada pihak yang tidak mengakui kebenaran tentang pengakuan ketersambungan Nasab Rosulullah tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Harian Pengurus Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) Jawa-Barat, KH. Aceng Abdul Mujib menegaskan, lahirnya Perjuangan Wali Songo Indonesia bukan tentang mempertentangkan antara Kelompok Warga Pribumi dengan Imigran Yaman (Bani Ba’alawy) tetapi hanya meluruskan kekeliruan sejarah yang terjadi selama ini.
“Terlepas dari unsur kesengajaan ataupun tidak disengaja terkait keliru sejarah ini, karena Bani Ba’alwy yang di anggap sebagai Dzuriyah Rosul ternyata bukan, berdasarkan kajian Tesis Kyai Imanuddin, tertolak secara scientific melalui test DNA dan belum adanya pengakuan dari Lembaga Nasab Internasional dan berharap pihak yang mengaku sebagai Dzuriah Rosul tetapi tidak terbukti dari berbagai kajian, mau legowo mengakui kenyataan ini, agar tidak terjadi polemik berkepanjangan di masyarakat,” terang Ceng Mujib di tengah – tengah Acara Pelantikan Pengurus PWI Kabupaten Cirebon.
Hal senada dikatakan salah satu Tokoh yang konsern terhadap masalah Radikalisme, Intoleransi dan Terorisme, Asep Sumargono yang sepakat bahwa polemik terkait Nasab Ba’alwy – Habib harus segera diselesaikan dengan tuntas agar tidak terjadi polemik berkepanjangan, apalagi terjadi gesekan di masyarakat.
“Negara wajib hadir untuk memberikan rasa aman dan keadilan bagi rakyat Indonesia,” pungkas Pendiri Parabu Foundation yang juga merupakan Mantan Petinggi NII ini.***Red