Dejurnal.com, Bandung – Meski di hari libur, Bupati Bandung Dadang Supriatna, tetap hadir di tengah masyarakat. Seperti pada Minggu (8/9/2024), Bupati Bedas ini sehari penuh hadir di enam titik kegiatan dalam rangka mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat.
Pada Minggu pagi, Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung ini hadir pada kegiatan Kopo Tolerun 2.0 di Taman Kopo Indah Desa Rahayu Kecamatan Margaasih. Selanjutnya menghadiri kegiatan program Genius (gerakan edukasi dan pemberian pangan bergizi untuk siswa 2024) di SDN Pameungpeuk 03 Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk.
Kemudian menghadiri kegiatan rutin Rembug Bedas di empat desa, yakni di Desa Sukasari, Desa Rancamulya, Desa Rancatungku, dan terakhir di Desa Bojongkunci Kecamatan Pameungpeuk.
Rangkaian enam kegiatan yang dilaksanakan Bupati Dadang Supriatna itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Khususnya pada giat Rembug Bedas, untuk menampung aspirasi masyarakat sekaligus memberikan solusi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di Kabupaten Bandung.
Di hadapan masyarakat yang hadir pada giat Rembug Bedas di Desa Bojongkunci, Kang DS menyebut bahwa di Kabupaten Bandung saat ini sekitar 80 persen anak-anak TK, SD, dan SMP sudah bisa baca Al-Qur’an.
“Sebelum saya dilantik jadi Bupati Bandung, berdasarkan hasil survei sekitar 15 persen anak-anak yang bisa baca Al-Qur’an. Alhamdulillah, sekarang sudah mencapai 80 persen anak-anak kita yang sudah bisa baca Al-Qur’an,” katanya sembari menyampaikan rasa bangga dan bahagianya.
Ada peningkatan itu, ia menyebutkan setelah ada kebijakan program insentif untuk guru ngaji. Melalui program insentif guru ngaji ini, Kang DS menyebutkan, para ustad/ustadzah atau guru ngaji datang ke sekolah untuk mengajar baca Al-Qur’an bagi para siswa tersebut. “Program insentif guru ngaji ini untuk memberantas buta baca Al-Qur’an,” katanya.
Selain itu Bupati Bandung sudah mencanangkan program tiga muatan lokal, yaitu pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan bahasa dan budaya Sunda, serta belajar mengaji dan menghafal Al-Qur’an.
“Dengan adanya kebijakan program insentif guru ngaji dan tiga muatan lokal di sekolah itu dalam upaya mempersiapkan pemimpin masa depan bangsa dan negara yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” harapnya.
Bagi para ustadz/ustadzah yang belum terakomodir dalam program insentif guru ngaji, ia mengungkapkan tidak perlu khawatir.
“Mereka bisa diusulkan dan didaftarkan oleh Pak Kades, nanti uang insentifnya dititipkan di desa masing-masing. Program insentif yang sudah berjalan melalui Dinas Pendidikan dan BAZNAS, tetap berjalan seperti biasa,” katanya. * Sopandi