Dejurnal.com, CIAMIS,- Setelah datangnya 2 orang yang mengaku ketua dan relawan kotak kosong. Di pertengahan jam berakhirnya masa pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ciamis kembali kedatangan seorang pemuda yang juga mengakui dirinya sebagai relawan kotak kosong.
Yuda Pratama diterima dengan baik oleh Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Ciamis, Muharam Kurnia Derajat serta jajaran komisioner yang lain. Di ruangan di kantor KPU. Rabu, (04/09/2024), sekitar pukul 19.30 WIB.
Yuda menyampaikan kedatangannya merupakan tindak aksi pemuda dalam mengaspirasikan hak politik mengingat setiap warga memiliki hak politik yang sama .
“Politik itu kan hal dinamis dan perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, kedatangan saya juga bukanlah bentuk merepresentasikan kekecewaan terhadap KPU Ciamis tetapi pengingat agar KPU harus bisa mensosialisasikan bahwa kotak kosong bukan golput,” ucapnya.
Yuda menekankan agar pihak KPU dapat mengarahkan ke setiap warga negara khususnya di Ciamis harus ikut mencoblos jangan dan tidak memilih golput
“Tujuan saya menjadi relawan kotak kosong bukan berarti mendukung golput jangan sampai kotak kosong dianggap golput justru ikut membantu jalannya demokrasi karena kotak kosong merupakan lawan dari calon tunggal,” tegasnya
Menurut Yuda sebagai pemuda dirinya ikut mengedukasi masyarakat dari pihak barisan relawan kotak kosong secara tidak langsung membantu KPU untuk mensosialisasikan kotak kosong bukan golput.
“Saya juga mengajak kepada generasi muda jika kurang suka dengan calon bisa memilih kotak kosong, karena kotak kosong bukanlah golput, jadi mari kita berbondong-bondong datang ke TPS untuk menyalurkan hak suara kita,” ajaknya.
Sebelumnya diketahui Ketua Relawan kotak kosong, Yoyo Sutaryo, yang merupakan salah satu warga Tambaksari Ciamis, serta Asep Wahyudin salah satu relawan kotak kosong telah datang ke KPU dan mengaku sudah menghimpun masyarakat dari perwakilan 27 kecamatan dan membentuk relawan kotak kosong sebagai edukasi politik.
Mereka mengungkapkan, jika adanya satu calon Kepala Daerah, hal itu merupakan salah satu dari refleksi gagalnya pengkaderan partai politik dan belum meratanya pendidikan politik di Ciamis,
Asep menyebut jika pihaknya tidak memiliki tendensi ke pihak manapun atau siapapun
“Adanya oposisi di satu daerah itu mencerminkan memang sehat politiknya, lebih ke arah sana tapi dengan ada satu suara atau penggabungan koalisi yang gemuk, kita lihat sendiri bagaimana nantinya, kalau debat siapa yang bertanya program, dan lainnya,” jelasnya.
Menurut Asep jika melihat kondisi di nasional sendiri, Pilkada 2024 ini, diperkirakan sebanyak 43 pasangan dan wilayah akan melawan kotak kosong.
“Semua kembali ke pilihan masyarakat sendiri, yang jelas kami melarang untuk golput,” pungkasnya.
Menanggapi kehadiran relawan kotak kosong, KPU Ciamis, yang diwakili Divisi Teknis Penyelenggara, Muharam Kurnia Drajat, menyebutkan jika sesuai aturan tidak ada yang mengatur terkait kotak kosong atau relawan kotak kosong, hal tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakatnya.
“Kalau secara aturan kan tidak ada yang mengatur terkait kotak atau relawan kotak kosong. Kalau ada relawan kotak kosong, ya selama misalnya tidak menghalang-halangi masyarakat datang ke TPS, silakan,” jelasnya.
Namun yang dikhawatirkan Muharam, pihaknya yang mentargetkan partisipasi aktif 80 persen, akan menurun, apalagi melihat potensi Pilkada yang selalu rendah partisipasinya.
“Kita juga mengejar target partisipasi kemarin yang pasti 80 persen itu, dikhawatirkan partisipasi turun, apalagi kalau melihat pilkada-pilkada sebelumya, antara Pemilu dengan Pilkada itu kan partisipasi di Pilkada selalu lebih rendah daripada Pemilu,” pungkasnya.(Nay)**