Dejurnal.com, Ciamis – Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Ciamis sudah selesai dilaksanakan.
ANBK Tahun 2024 merupakan evaluasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menggantikan Ujian Nasional (UN). ANBK bertujuan untuk menilai mutu pendidikan di setiap sekolah di seluruh Indonesia
Kepala Bidang SMP, Aris Gunanto menyampaikan ada 134 SMP sederajat baik negeri maupun swasta di Kabupaten Ciamis dan telah menyatakan mengikuti ANBK sebanyak 100%.
“Artinya di Kabupaten Ciamis ini 100% siap mengikuti ANBK, untuk SMP siswanya itu dari kelas 8 diambil sampel sebanyak 45 orang anak,” ucapnya saat di temui di kantor Disdik Ciamis, Jumat (13/09/2024).
Dikatakan Aris, pelaksanaan ANBK dibagi dalam dua gelombang pertama hari Senin (09/09/2024) dan Selasa (10/09/2024) gelombang kedua hari Rabu dan Kamis (11-12/09/202).
“Untuk pemilihan gelombang diserahkan ke sekolah masing-masing, jadi tidak ditentukan oleh kami bahwa harus mengambil hari dan gelombang yang mana semua tergantung kesiapan sekolah masing-masing,” ucapnya.
Dijelaskannya, setiap gelombang dibagi 3 sesi waktu jadi tiap sesi diikuti 15 siswa, untuk sesi pertama dimulai sekitar jam 07.30 selama 2 jam istirahat 30 menit masuk lagi masuk lagi sesi kedua dan sampai sesi terakhir jam 12.30 dan berakhir jam 14.30.
Aris juga mengungkapkan pada saat ANBK di gelombang pertama sesi kesatu terjadi insiden kecil yaitu listrik di wilayah tersebut terkena pemadaman hingga waktu terjeda beberapa saat. Pemadaman bukan yang terjadwal tetapi karena ada suatu insiden, sehingga menyebabkan matinya aliran listrik pada saat pelaksanaan ANBK.
“Kalau pemadaman yang terjadwal sudah bisa dicancel, sehubungan pihak Disdik sudah berkirim surat kepada PLN untuk mengganti jadwal pemadaman dikarenakan akan dilaksanakan ANBK. Alhamdulillah bisa disikapi sehingga untuk sesi ke-1 sekolah tersebut bisa terlaksana dengan baik sampai akhir,” ungkapnya.
Aris menyebutkan pelaksanaan ANBK tidak ada kendala yang berarti semua berjalan baik para siswa dapat mengikuti dengan tertib dan lancar sampai selesai.
“Mungkin ada sebagian siswa yang tidak dapat mengisi lembar jawaban karena masih adanya jawaban yang kosong tapi itu hal yang wajar mengingat isi penilaian ANBK sendiri ada tiga yaitu Literasi, Numerasi dan (Sulingjar) Survey Lingkungan Belajar,” ucapnya.
Dijelaskan Aris, ANBK menggunakan berbagai jenis tes yang mencakup berbagai mata pelajaran, seperti bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, dan bahasa Inggris. Materi yang diujikan meliputi literasi membaca hingga literasi numerasi.
“Yang pertama Literasi yaitu penilaian kebahasaan jadi mencerna soal cerita panjang kemudian numerasi atau numerik yaitu soal perhitungan-perhitungan ya larinya boleh ke matematik dan terakhir Sulingjar mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat survey yang ada di sekolah tersebut,” jelasnya.
Aris menjabarkan tujuan ANBK bukan individual dari siswa seperti (UN) Ujian Nasional atau (UNBK) Ujian Nasional Berbasis Komputer yang memberikan penilaian untuk kelulusan seorang siswa, tetapi tujuan ANBK adalah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan di suatu institusi sekolah yang hasilnya akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan sekolah.
ANBK ini merupakan penilaian proses pembelajaran yang ada di sekolah berupa rapor pendidikan dari pemerintah yang digunakan untuk merancang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) tahun depan.
“Dari data nilai mutu sekolah digabung menjadi data nilai mutu daerah atau kabupaten, selanjutnya juga untuk rapat mutu daerah lalu Pemda bisa mengambil langkah untuk perbaikan hal yang masih dianggap kurang dalam pendidikan,” pungkasnya.(Nay)**