Dejurnal.com, Ciamis – Paguyuban Kelompok Tani Organik Ciamis menyelenggarakan sosialisasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Ciamis. Kegiatan yang berlangsung di aula Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ciamis ini dihadiri oleh sejumlah petani dan menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai bidang terkait.
Ketua Paguyuban, Gaos Abdul majid, menyampaikan bahwa sosialisasi ini adalah bentuk dukungan para petani terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Ciamis dengan menerapkan pola tanam yang ramah lingkungan. Dalam sambutannya, ia mengajak generasi muda, terutama yang bersekolah di bidang pertanian, untuk terjun ke sektor pertanian organik demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. “Kami berharap generasi muda yang memiliki latar belakang pertanian dapat mendalami posisi di bidang pertanian organik. Dengan menggunakan pupuk organik, kita bisa menghasilkan pangan yang sehat dan bebas dari bahan kimia berbahaya,” ujar Gaos, Rabu (6/11/2024).
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Ibu Nopi dari Dinas Pertanian, Alik Sutaryat sebagai pakar pertanian organik nasional, serta H. Udin, seorang tokoh pertanian yang telah melakukan studi banding pertanian hingga ke luar negeri. Para narasumber berbagi ilmu tentang teknik-teknik bertani organik yang mampu meningkatkan produktivitas lahan tanpa merusak keseimbangan alam. Alik Sutaryat, salah satu narasumber, menyampaikan bahwa dirinya berkomitmen dalam mengembangkan pertanian organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. “Niat kami adalah membangun minat dan kesadaran para petani agar mengelola pertanian yang sejalan dengan alam,” ujar Alik.
Dalam kesempatan tersebut, Alik juga menjelaskan mengenai konsep pertanian yang berlandaskan “hukum pengembalian”, yakni prinsip bahwa apa yang berasal dari alam harus kembali ke alam. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kearifan lokal dalam bertani. “Saat ini, ketergantungan pada bahan kimia dari luar membuat petani kehilangan kendali atas lahan mereka sendiri. Pertanian organik bertujuan untuk mengembalikan kemandirian petani,” tambahnya.
Salah satu topik yang dibahas dalam sosialisasi ini adalah pemanfaatan limbah aren sebagai bahan dasar pupuk organik. Gaos berharap, melalui pengolahan bersama, para petani dapat memproduksi pupuk yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap jenis tanaman.
Acara ini tidak hanya memfasilitasi transfer ilmu tetapi juga membuka ruang bagi para petani untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Sebagai penutup, Gaos menekankan bahwa produk pertanian organik bukan hanya memberikan keuntungan ekonomi tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat. Dengan terjalinnya kerjasama antara paguyuban dan para ahli, diharapkan pertanian organik di Kabupaten Ciamis dapat berkembang pesat serta menjadi solusi ketahanan pangan yang berkelanjutan.