Dejurnal.com, Garut – Ketua DPRD Kabupaten Garut, Aris Munandar mengaku prihatin atas kejadian terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan PT. Danbi International dikarenakan perusahaan mengalami pailit. Ditambah lagi eks karyawan ini hampir semuanya kaum perempuan dan 60 persennya bertatus tidak memiliki suami.
“Ya, ini kejadian yang sangat memprihatinkan,” ujar Aris saat dihubungi dejurnal.com melalui sambungan seluler, Minggu (27/4/2025).
Diketahui, ribuan eks karyawan PT. Danbi Internasional masih memperjuangkan nasib mereka untuk mendapatkan pesangon. Sekitar 1400 eks karyawan dibawah naungan SPSI membuat tenda posko di bekas pabrik PT. Danbi International yang berada di Jl. Ahmad Yani, Garut. Dari ribuan eks pekerja yang tercatat 60 persennya merupakan wanita yang tidak memiliki suami alias janda.
Rencananya ribuan buruh ini akan bertahan di posko sampai hak mereka terpenuhi, dan menjelang May Day (hari buruh internasional) akan menggelar unjuk rasa untuk memperjuangkan hak mereka.
Ketua DPRD menegaskan bahwa hal ini harus jadi bahan pemikiran ke depan supaya pemerintah hadir untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“PHK ini merupakan kado terburuk di hari buruh untuk buruh d Kabupaten Garut,” pungkasnya.***Yohaness