Dejurnal, Ciamis,- Gabungan Aksi Ciamis Cinta Organik Sejati (GACCORS) bersama Dinas Pertanian dan ketahanan pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis menggelar Sekolah Lapang Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (SL.PSRLB) bertempat di SMK Nurul Huda, Kecamatan Panumbangan, Selasa (17/6/2025).
Kegiatan ini diikuti para petani pria dan wanita, termasuk petani milenial dari lima desa: Sindangmukti, Golat, Medang Layang, Jayagiri, dan Tanjungkerta. Mereka akan mengikuti sesi kelas selama empat hari, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung di lapangan sepanjang musim tanam padi dengan pola Sistem Rice Intensifikasi (SRI) atau kurang lebih 4 bulan.
Kepala Dinas DPKP Ape Ruswandana membuka kegiatan ini secara resmi, menyoroti beberapa isu krusial yang tengah dihadapi sektor pertanian, antara lain semakin berkurangnya lahan produktif serta menurunnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. “Bertani bukanlah pekerjaan biasa, tapi pekerjaan istimewa yang menjadi pondasi kekuatan bangsa lewat ketahanan pangan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pertanian organik sebagai solusi dalam memperbaiki struktur tanah dan menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya diharapkan mampu membekali peserta secara teknis, tetapi juga menjadi pemantik semangat untuk menularkan ilmu kepada petani lain dan menumbuhkan generasi baru petani yang mencintai alam.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun pertanian berkelanjutan, termasuk sinergi dengan dinas lingkungan hidup, tenaga kerja, dinas Koperasi industri dan perdagangan hingga pemerintahan desa. “Rendahnya nilai jual hasil tani seringkali memaksa petani beralih profesi. Ini menjadi tantangan bersama yang harus diatasi,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator GACCORS, Ir. H. Alik Sutaryat, MP, menjelaskan bahwa sekolah lapang ini merupakan bagian dari komitmen GACCORS untuk membumikan praktik pertanian sehat di Kabupaten Ciamis.
“Kami tidak ingin kegiatan ini hanya menjadi seremoni semata. Harapannya, ini bisa menjadi pemantik semangat bagi petani, khususnya di Panumbangan, untuk beralih ke sistem pertanian yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ujar Alik.
Senada dengan itu, Koordinator Bidang GACCORS sekaligus penggagas kegiatan, H. Kuswara Suwarman, menegaskan bahwa pertanian organik bukan sekadar soal hasil panen, tetapi juga menyangkut upaya memperbaiki ekosistem tanah dan air demi keberlangsungan generasi mendatang.
Sebagai organisasi yang konsisten mengampanyekan pertanian organik, GACCORS telah menjadi mitra strategis dalam membina petani tangguh dan mandiri di Ciamis. Mereka terus mendorong pendekatan pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Ciamis sebagai Kabupaten Organik melalui sistem pertanian berkelanjutan yang berpihak pada alam. (Jepri Tio)