Dejurnal, Ciamis,- Transformasi pendidikan tak cukup hanya mengandalkan kurikulum semata. Kualitas pembelajaran ditentukan oleh sejauh mana guru mampu memahami dan menghadirkan proses belajar yang bermakna bagi peserta didik.
Inilah semangat yang diusung SMP Negeri 1 Cimaragas Kabupaten Ciamis saat menggelar In-House Training (IHT) bertema “Melalui Pendekatan Deep Learning Kita Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Menuju Prestasi Siswa yang Gemilang”, Kamis (10/07/2025).
Digelar di aula sekolah sejak pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, kegiatan ini melibatkan 28 guru, termasuk 2 guru dari SMP IT Assofa, dalam semangat kolaborasi lintas sekolah untuk bersama-sama mengembangkan kompetensi profesional.
Kepala SMPN 1 Cimaragas, Yudi Nugraha, S.Pd., menegaskan bahwa peningkatan kualitas guru menjadi kunci dalam membentuk pembelajaran yang tidak hanya informatif, tetapi juga transformatif.
“Kami ingin membekali guru dengan pendekatan deep learning agar mampu menciptakan pembelajaran yang menyentuh dimensi pikir, rasa, dan nilai. Ini penting untuk membangun budaya belajar yang positif dan berkelanjutan,” ujar Yudi.
Diungkap Yudi dalam kegiatan tersebut, hadir dua narasumber berpengalaman, yakni H. Ikin, S.Pd., M.Pd. dan Maulana Yusup, S.Pd., yang menyampaikan materi seputar strategi pembelajaran mendalam berbasis Kurikulum Merdeka.
“Keduanya menekankan pentingnya menciptakan ruang kelas yang mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan) sebagai fondasi dari pendekatan deep learning,” jelasnya.
Lebih lanjut Yudi mengatakan pendekatan tidak hanya mengutamakan transfer pengetahuan, tetapi juga membentuk kesadaran diri siswa sebagai pembelajar aktif.
“Para siswa dibentuk untuk aktif sebagai pembelajar dengan terlibat secara emosional dan kognitif,” imbuhnya
Yudi menerangkan karakteristik pembelajaran meliputi:
-Partisipasi aktif siswa dalam proses belajar
-Integrasi teknologi digital secara kontekstual
-Hubungan guru-siswa yang saling menghormati
-Penguatan asesmen otentik dan lintas disiplin
-Penekanan pada proses, bukan sekadar hasil
Pelatihan juga memfokuskan pada penyusunan perangkat ajar Kurikulum Merdeka seperti Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta Modul Ajar, agar guru mampu merancang pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Yudi berharap para guru tidak hanya memahami teori, tetapi mampu menginternalisasi nilai-nilai pembelajaran mendalam ke dalam praktik sehari-hari di kelas.
“Kami ingin guru-guru di SMPN 1 Cimaragas menjadi motor penggerak perubahan, yang tidak hanya adaptif tetapi juga inovatif. Tujuan akhirnya adalah terbentuknya profil pelajar Pancasila yang unggul, mandiri, dan berkarakter,” tutup Yudi.
Dengan semangat transformasi yang menyala, IHT menjadi langkah nyata untuk memperkuat peran guru sebagai fasilitator pembelajaran yang visioner dan berdaya ubah di tengah arus perubahan zaman.(Nay Sunarti)