Dejurnal.com, Sukabumi – Sejumlah tokoh masyarakat yang tergabung di aliansi tiga kecamatan mengambil langkah konkrit yang patut mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan khususnya di pemerintahan kabupsten Sukabumi
Ruas jalan pangkalan kalapanunggal juga kabandungan menjadi perhatian khusus Aliansi ini dengan kondisi jalan yang terbilang rusak dan tak kunjung di lakukan perbaikan oleh pemkab sukabumi juga perusahaan yang mendominasi lalu lalang nya kendaraan berat yang melintas.
Diketahui adanya perusahaan yang berlokasi di kabandungan dan menjadi projek strategi Nasional PSN kini menjadi sorotan khusus,pasal nya ruas jalan vital itu di perbaiki oleh elemen masyrakat yang peduli akan keselamatan pengendara dan pengguna jalan,Aliansi Tiga kecematan ini mencuri star dengan mengambil langkah nyata yaitu memperbaiki jalan yang berlubang sepanjang tiga kecamatan tersebut,
“Ini merupakan contoh positif kami melakukan kebaikan yang nyata dan dapat di rasakan oleh semua pihak,yang selama ini mengeluhkan kondisi jalan buruk,” ujar ketua kordinator embod di lapangan saat di wawancarai oleh tim media.
Tentunya kami, lanjut Embod, selaku warga yang tergabung dalam kegiatan ini murni berangkat dari kepedulian juga keprihatinan hal ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada steakholder untuk bisa melek bahwa kondisi ini harus di perhatikan,dan hari ini kita awali di areal ruasjalan pangkalan juga nangka koneng dua desa dulu,esok nya akan berlanjut sampai ke titik yang sudah di rencanakan,
“Di lain sisi kami merasa kecewa atas lamban nya star energi juga indonesia power yang memandang sebelah mata atas kondisi buruk ini,di tambah lagi yang membuat kami miris dengan adanya kejadian kesenjangan sosial juga kesehatan,tentu hal ini merupakan betapa buruk nya tatanan birokrasi yang ada di kabupaten sukabumi, kejadian yang membuat gempar dengan meninggal nya anak di bawah umur yaitu Raya, dia harus meninggal dengan kondisi yang di anggap tidak relvan,ini contoh kongkrit adanya kesenjangan di tengah adanya perusahaan raksasa di asia tenggara dan sebagai projek nasional,” paparnya.
Hal senada di sampaikan oleh tokoh yang ada di kalapanungal, R Gentar bahwa selama ini perusahaan tersebut sudah berdiri lebih 80 tahun tapi di luang lingkup wilayah terdampak masih saja ada maslah gejala sesial ini,beragam informasi yang masuk ke aliansi di antaranya adanya pungutan pungutan terhadap pekerja bahkan pengusaha lokal pun harus menyiapkan sejumlah konpensasi terhadap segelintir kelompok yang tak ternilai demi untuk mendapatkan peluang berusaha di industri projek yang ada di perusahan.
Bukankah hal tersebut dilarang dan berbau pungli. sementara dalam undang-undang pun jelas hal tersebut tidak dibenarkan ataukah undang undangnya di kesampingkan demi kepentingan kelompok, hal ini menjadi buah bibir yang mencolok bagi kami di aliansi, butuhnya perbaikan yang menyeluruh agar hal hal di maksud berpotensi kepada gejala sosial, selain jalan itu sendiri.
Pertanyaan nya Adanya ketentuan yang di atur di dalam tersebut untuk menjalankan kosep bernegara juga berbangsa yang baik dan benar tapi tidak di patuhi oleh oknum oknum demi kepentingan kelompok juga pribadi nya mereka,betapa ironis nya dengan adanya DBH,CSR,juga BONUS PRODUKSI kita di sajikan tontonan yang tak sepadan.jalan jalan yang rusak,kemiskinan dimana mana dengan masih banyak nya rumah tidak layak huni dan sosial lain nya.
“Kami prihatin akan hal itu tentunya kami akan terus bersuara selama ketimpangan itu ada dan sebagai kata kuncinya pergerakan kami ini tidak berhenti sampai disini dalam waktu dekat ada agenda lain yang sedang kami susun dan tentunya akan mengambil langkah konferhensip demi terwujud nya pemertaan yang sesuai dan berkeadilan.kami aliansi mengucapak sejuta terimaksih terhadap hamba Alloh yang menjadi mitra kami sehingga beliau berkenan membantu pergerkan positif yang sedang berlangsung ini,” pungkasnya.***Aldy