• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Jumat, Oktober 3, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deNews

Dapur MBG Kadungora Sebut Penyebab Keracunan Pelajar Bukan Berasal Dari Makanan Olahan

bydejurnalcom
Rabu, 1 Oktober 2025
Reading Time: 2 mins read
Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban
ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan KBHH sebagai dapur yang mensuplai program makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora Garut menyebutkan bahwa keracunan yang menimpa ratusan pelajar yang terjadi pada dipastikan bukan dari makanan atau ompreng.

“Seluruh proses pengolahan dan pendistribusian makanan dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah diterapkan secara ketat. Bahan baku selalu datang dalam keadaan segar pada sore hari, lalu langsung melalui tahap pencucian dan persiapan mulai pukul 17.00 WIB. Proses pengolahan makanan dimulai pukul 19.00 WIB, sementara pemasakan khusus untuk balita dilakukan sejak pukul 00.00 WIB. Setelah selesai, makanan dipacking mulai pukul 04.00 WIB dan didistribusikan ke sekolah sekitar pukul 08.00 WIB,” jelas Akbar selaku ahli gizi di SPPG YKBHH didampingi kepala dapur, Repi kepada dejurnal.com, 30/9/2025.

Akbar menegaskan di SPPG ini tidak ada bahan baku yang disimpan dalam jangka panjang. Semua bahan langsung diolah pada hari yang sama untuk menghindari risiko makanan basi.

BacaJuga :

Bupati Garut Lantik Inspektur, Kepala Bappeda dan Sekretaris DPRD

Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban

DPMPTSP Tegaskan Dapur MBG Harus Penuhi Standar SLHS

“Proses pemasakan pun dilakukan dua kali, yakni untuk porsi anak-anak dan dewasa, demi menjaga kualitas serta kesegaran makanan,” tandasnya.

Terkait keracunan, Akbar meyebutkan pihak SPPG menduga kuat bahwa penyebab kejadian yang menimpa siswa bukan berasal dari makanan (ompreng), melainkan diduga dari konsumsi susu pasteurisasi.

“Berdasarkan hasil wawancara dengan anak-anak yang terdampak, sebagian besar mengaku meminum susu dalam jumlah berlebihan, bahkan ada yang mengonsumsi hingga dua liter sekaligus dalam kondisi perut kosong. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, terutama karena kandungan glukosa yang tinggi pada susu,” terangnya.

Selain itu, terdapat miss komunikasi antara pihak dapur, sekolah, dan pengelola program terkait waktu pembagian susu. SPPG menyebutkan bahwa susu seharusnya diberikan menjelang jam pulang sekolah untuk dikonsumsi di rumah. Namun, kenyataannya susu dibagikan 30 menit sebelum makanan utama datang, sehingga anak-anak meminumnya lebih dulu. Kondisi ini diperparah dengan antusiasme anak-anak terhadap susu rasa coklat, yang seharusnya diberikan hanya untuk siswa tingkat dewasa.

“Terkait kejadian ini, kami dari pihak SPPG menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh orang tua dan korban yang terdampak. Kami tentunya berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh, baik dalam hal komunikasi dengan pihak sekolah maupun dalam pengawasan distribusi makanan dan susu,” katanya.

Baca juga : Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban

Sebagai langkah antisipasi, SPPG juga memutuskan untuk menghentikan sementara operasional dapur hingga hari Sabtu guna melakukan perbaikan fasilitas dan evaluasi prosedur. Selama masa jeda tersebut, sekolah akan menerima makanan kering sebagai pengganti.

“Program pemberian makanan bergizi ini sendiri telah berjalan selama delapan bulan tanpa insiden berarti. SPPG bahkan pernah menarik kembali makanan yang dianggap tidak layak konsumsi sebelum sempat dibagikan, demi mencegah risiko keracunan,” tandasnya.

Pihak SPPG berharap insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak yang terlibat, termasuk sekolah dan orang tua, agar proses distribusi dan konsumsi susu dapat dilakukan sesuai prosedur.

“Kami tegaskan kembali bahwa hasil evaluasi sementara menunjukkan sumber masalah bukan berasal dari makanan olahan (ompreng), melainkan diduga dari pola konsumsi susu yang tidak sesuai anjuran,” pungkasnya.***Willy/Raesha

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: GarutkadungorakeracunanmbgSPPG
Previous Post

Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban

Next Post

PABPDSI Tegaskan Komitmen Dalam Audensi Dengan Komisi A DPRD Kabupaten Ciamis

Related Posts

Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban
deNews

Lagi! Ratusan Pelajar Kadungora Keracunan MBG, Pemkab Garut Tetapkan Status KLB

Rabu, 1 Oktober 2025
Kemenkopolkam Apresiasi Program MBG Kabupaten Bandung, Layak Jadi Percontohan Nasional
Regional

Kemenkopolkam Apresiasi Program MBG Kabupaten Bandung, Layak Jadi Percontohan Nasional

Rabu, 1 Oktober 2025
Camat Pacet Hadiri Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Gedung Moch. Toha
deNews

Camat Pacet Hadiri Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Gedung Moch. Toha

Rabu, 1 Oktober 2025
Bupati Garut Lantik Inspektur, Kepala Bappeda dan Sekretaris DPRD
dePraja

Bupati Garut Lantik Inspektur, Kepala Bappeda dan Sekretaris DPRD

Rabu, 1 Oktober 2025
Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban
deNews

Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban

Selasa, 30 September 2025
DPMPTSP Tegaskan Dapur MBG Harus Penuhi Standar SLHS
deNews

DPMPTSP Tegaskan Dapur MBG Harus Penuhi Standar SLHS

Selasa, 30 September 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

FPPG Kecewa, Audiensi DPRD Terkait Zakat TPG Tak Dihadiri Disdik, Baznas dan BJB

Jumat, 21 Mei 2021
Andrianto (kiri) saat bersama Siti Mamduhah, Ketua DKKG Kang Jiwan dan salah satu legislator Garut Syamsudin saat berziarah ke makam Raden Tumenggung Ardikusumah di Astana Kalong, bebebrapa waktu lalu.

Kini, Makam Raden Tumenggung Ardikusumah di Astana Kalong Garut Banyak Diziarahi Tokoh Masyarakat

Sabtu, 22 Juli 2023

KabarDaerah

Bikin Heran, Apel Gabungan di Lapangan Setda Garut Dipimpin Wakil Bupati Tatkala Bupati Hadir

Senin, 17 Maret 2025

Camat Kertasari Heri Mulyadi Jadi Inspektur Upacara HUT Kabupaten Bandung Ke -384 Lebih Bedas

Senin, 21 April 2025

Dapur MBG Kadungora Sebut Penyebab Keracunan Pelajar Bukan Berasal Dari Makanan Olahan

Rabu, 1 Oktober 2025

Diduga Marak Pungli dan Penyalahgunaan BOS serta PIP, Unjuk Rasa Mahasiswa HMI Minta Kadisdik Garut Mundur

Selasa, 11 Oktober 2022

Produk Abon Masuk Dalam Program Sembako/BPNT Kabupaten Sukabumi?

Sabtu, 15 Februari 2020

Momen Car Free Day Dispangtan Purwakarta Edukasi Masyarakat Tentang Lingkungan

Minggu, 1 September 2019

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste