• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Jumat, November 21, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deNews

Dapur MBG Kadungora Sebut Penyebab Keracunan Pelajar Bukan Berasal Dari Makanan Olahan

bydejurnalcom
Rabu, 1 Oktober 2025
Reading Time: 2 mins read
Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban
ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan KBHH sebagai dapur yang mensuplai program makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora Garut menyebutkan bahwa keracunan yang menimpa ratusan pelajar yang terjadi pada dipastikan bukan dari makanan atau ompreng.

“Seluruh proses pengolahan dan pendistribusian makanan dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah diterapkan secara ketat. Bahan baku selalu datang dalam keadaan segar pada sore hari, lalu langsung melalui tahap pencucian dan persiapan mulai pukul 17.00 WIB. Proses pengolahan makanan dimulai pukul 19.00 WIB, sementara pemasakan khusus untuk balita dilakukan sejak pukul 00.00 WIB. Setelah selesai, makanan dipacking mulai pukul 04.00 WIB dan didistribusikan ke sekolah sekitar pukul 08.00 WIB,” jelas Akbar selaku ahli gizi di SPPG YKBHH didampingi kepala dapur, Repi kepada dejurnal.com, 30/9/2025.

Akbar menegaskan di SPPG ini tidak ada bahan baku yang disimpan dalam jangka panjang. Semua bahan langsung diolah pada hari yang sama untuk menghindari risiko makanan basi.

BacaJuga :

Tak Diberi Ruang Sampaikan Pandangan Umum di Sidang Paripurna, PDIP Garut : Pangkas Hak Konstitusional Fraksi

Lakukan Aksi Walk Out di Sidang Paripurna DPRD Garut, Fraksi PDIP Berikan Alasan Ini

Dirut Perumda Tirta Intan Garut Tanggapi Video Viral Ibu Ati

“Proses pemasakan pun dilakukan dua kali, yakni untuk porsi anak-anak dan dewasa, demi menjaga kualitas serta kesegaran makanan,” tandasnya.

Terkait keracunan, Akbar meyebutkan pihak SPPG menduga kuat bahwa penyebab kejadian yang menimpa siswa bukan berasal dari makanan (ompreng), melainkan diduga dari konsumsi susu pasteurisasi.

“Berdasarkan hasil wawancara dengan anak-anak yang terdampak, sebagian besar mengaku meminum susu dalam jumlah berlebihan, bahkan ada yang mengonsumsi hingga dua liter sekaligus dalam kondisi perut kosong. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, terutama karena kandungan glukosa yang tinggi pada susu,” terangnya.

Selain itu, terdapat miss komunikasi antara pihak dapur, sekolah, dan pengelola program terkait waktu pembagian susu. SPPG menyebutkan bahwa susu seharusnya diberikan menjelang jam pulang sekolah untuk dikonsumsi di rumah. Namun, kenyataannya susu dibagikan 30 menit sebelum makanan utama datang, sehingga anak-anak meminumnya lebih dulu. Kondisi ini diperparah dengan antusiasme anak-anak terhadap susu rasa coklat, yang seharusnya diberikan hanya untuk siswa tingkat dewasa.

“Terkait kejadian ini, kami dari pihak SPPG menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh orang tua dan korban yang terdampak. Kami tentunya berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh, baik dalam hal komunikasi dengan pihak sekolah maupun dalam pengawasan distribusi makanan dan susu,” katanya.

Baca juga : Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban

Sebagai langkah antisipasi, SPPG juga memutuskan untuk menghentikan sementara operasional dapur hingga hari Sabtu guna melakukan perbaikan fasilitas dan evaluasi prosedur. Selama masa jeda tersebut, sekolah akan menerima makanan kering sebagai pengganti.

“Program pemberian makanan bergizi ini sendiri telah berjalan selama delapan bulan tanpa insiden berarti. SPPG bahkan pernah menarik kembali makanan yang dianggap tidak layak konsumsi sebelum sempat dibagikan, demi mencegah risiko keracunan,” tandasnya.

Pihak SPPG berharap insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak yang terlibat, termasuk sekolah dan orang tua, agar proses distribusi dan konsumsi susu dapat dilakukan sesuai prosedur.

“Kami tegaskan kembali bahwa hasil evaluasi sementara menunjukkan sumber masalah bukan berasal dari makanan olahan (ompreng), melainkan diduga dari pola konsumsi susu yang tidak sesuai anjuran,” pungkasnya.***Willy/Raesha

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: GarutkadungorakeracunanmbgSPPG
Previous Post

Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban

Next Post

PABPDSI Tegaskan Komitmen Dalam Audensi Dengan Komisi A DPRD Kabupaten Ciamis

Related Posts

Buntut Kebijakan Penurunan Kuota Haji Garut, Ribuan Calhaj Bakal Tuntut Keadilan dan Perlindungan Hak Ibadah
Kalam

Buntut Kebijakan Penurunan Kuota Haji Garut, Ribuan Calhaj Bakal Tuntut Keadilan dan Perlindungan Hak Ibadah

Selasa, 18 November 2025
Aliansi Masyarakat Garut Berkomitmen Kawal Program MBG Demi Generasi Cerdas dan Sehat
deNews

Aliansi Masyarakat Garut Berkomitmen Kawal Program MBG Demi Generasi Cerdas dan Sehat

Selasa, 18 November 2025
Sidang Paripurna DPRD Garut Bahas Raperda APBD 2026 Diwarnai Aksi Walk Out Fraksi PDIP
Parlementaria

Sidang Paripurna DPRD Garut Bahas Raperda APBD 2026 Diwarnai Aksi Walk Out Fraksi PDIP

Senin, 17 November 2025
Tak Diberi Ruang Sampaikan Pandangan Umum di Sidang Paripurna, PDIP Garut : Pangkas Hak Konstitusional Fraksi
dePolitik

Tak Diberi Ruang Sampaikan Pandangan Umum di Sidang Paripurna, PDIP Garut : Pangkas Hak Konstitusional Fraksi

Senin, 17 November 2025
Lakukan Aksi Walk Out di Sidang Paripurna DPRD Garut, Fraksi PDIP Berikan Alasan Ini
Parlementaria

Lakukan Aksi Walk Out di Sidang Paripurna DPRD Garut, Fraksi PDIP Berikan Alasan Ini

Senin, 17 November 2025
video

Dirut Perumda Tirta Intan Garut Tanggapi Video Viral Ibu Ati

Jumat, 14 November 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Potongan Zakat TPG 2,5 Persen Tak Harus Jadi Riak, Jika Disdik Garut Sosialisasi Sempurna

Rabu, 28 April 2021

Peternakan Ayam Manggis Tepis Tudingan Perusahaan Tak Salurkan CSR

Senin, 4 November 2019

KabarDaerah

Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan SOKSI Garut, Sri Ratih, SH

SOKSI Garut : Pemkab Garut Harus Evaluasi Kinerja Penanganan Preventif Perlindungan Terhadap Anak

Jumat, 11 April 2025

Jelang Ramadhan, Forkopimda Purwakarta Gelar Operasi Pasar

Senin, 12 April 2021

Jajang Bersyukur Rumahnya Kini Permanen dan Sehat Setelah dapat Program Rutilahu BAZNAS- Disperkimtan Kabupaten Bandung

Kamis, 8 Mei 2025

BKPSDM Ciamis Gelar Pelatihan Bahasa Inggris Untuk Tingkatkan kemampuan ASN.

Kamis, 23 Oktober 2025

Pemuda Pancasila Bersama Gema Keadilan Kolaborasi Bagi-Bagi Tajil di Pameungpeuk

Selasa, 20 April 2021

GOW dan HWK Ciamis Ajak Perempuan Galuh Hidup Sehat Tanpa Obat Lewat Detoks Holistik

Kamis, 23 Oktober 2025

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste