Dejurnal.com, Garut — Bupati Garut bersama DPRD menerima audiensi Forum Pesantren dan Pendidikan (FPP) dalam rangka Hari Santri Nasional di ruang Paripurna DPRD Kabupaten Garut, Rabu (22/10/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Syakur menegaskan bahwa santri dan pesantren memiliki peranan historis dan spiritual yang sangat besar dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak masa perjuangan kemerdekaan, para santri turut berjuang di berbagai lini, baik secara fisik maupun intelektual, dan hingga kini terus menjadi benteng moral bangsa.
“Santri bukan hanya belajar agama, tetapi juga belajar mencintai bangsa. Mereka ikut menjaga kemerdekaan dan mempertahankannya hingga hari ini,” ujar Bupati.
Ia menambahkan, bahwa pemerintah Indonesia telah lama memberikan perhatian kepada pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis masyarakat yang berperan dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.
Bupati Syakur mengungkapkan bahwa selama ini bantuan untuk pesantren sudah berjalan melalui berbagai program dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Namun demikian, ia menilai pemerintah kabupaten memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk memperbesar perannya, terutama dalam hal pembinaan kelembagaan, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan infrastruktur pesantren.
“Bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi sudah ada, tapi kami di tingkat kabupaten ingin memberikan perhatian lebih besar lagi. Wajar kalau masyarakat berharap ada program khusus bagi pesantren. Ini akan kami bahas bersama DPRD,” ujarnya.
Bupati menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi intens dengan Ketua DPRD Garut untuk membahas arah kebijakan dan penguatan program bagi pesantren. Dalam diskusi tersebut, ia mengakui bahwa kondisi ekonomi daerah sedang mengalami kontraksi sekitar 11%, namun pemerintah daerah tetap berupaya menyusun skema anggaran yang proporsional dan tepat sasaran agar bantuan untuk pesantren tidak terhambat.
“Kondisi fiskal memang menantang, tapi kami berkomitmen agar sektor pendidikan keagamaan tetap mendapat prioritas. Kami akan atur kembali pola dukungan agar efektif dan bisa menyentuh seluruh lapisan pesantren,” jelasnya.
Selain dukungan bagi lembaga, Bupati juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan memperhatikan aspek kelembagaan dan organisasi pesantren, termasuk penguatan peran guru dan tenaga pendidik. Ia menegaskan bahwa pengembangan SDM pesantren harus berjalan seiring dengan perbaikan infrastruktur dan tata kelola lembaga.
Pembangunan Pesantren Harus Aman dan Tepat Guna.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyoroti pentingnya pembangunan sarana dan prasarana pesantren yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin ada pembangunan yang terburu-buru atau tanpa perencanaan matang yang justru berpotensi membahayakan.
“Kita tidak ingin ada kecelakaan atau kesalahan dalam pembangunan pesantren. Tidak perlu bangunan tinggi yang berisiko. Cukup bangunan aman, kuat, dan fungsional,” tegasnya.
Bupati juga mendorong agar pesantren dapat bekerja sama dengan tenaga ahli atau lembaga teknik sipil dalam pembangunan fisik agar hasilnya sesuai standar keselamatan dan dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa dukungan pembangunan tidak harus selalu berbentuk fisik, tetapi juga bisa berupa bantuan pelatihan, manajemen kelembagaan, dan pengembangan ekonomi pesantren agar mampu mandiri serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
Audiensi tersebut dihadiri pula oleh beberapa anggota DPRD Garut yang berasal dari kalangan santri, sehingga komunikasi dan penyampaian aspirasi berjalan lancar. Menurut Bupati, sinergi seperti ini penting untuk memperkuat hubungan antara pemerintah daerah dengan komunitas pesantren.
“Kami bersyukur banyak anggota dewan yang juga berlatar belakang santri, sehingga komunikasi dengan kalangan pesantren bisa berjalan baik. Ini modal penting dalam membangun daerah berbasis nilai-nilai keagamaan,” tuturnya.
Bupati Syakur menutup pertemuan dengan komitmen bahwa pemerintah daerah akan terus meningkatkan dukungan terhadap dunia pesantren dan pendidikan keagamaan, baik dari sisi kebijakan, anggaran, maupun kerja sama lintas sektor.
“Pemerintah Kabupaten Garut berkomitmen menjadi mitra strategis bagi pesantren. Dengan sinergi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat santri, insya Allah pembangunan Garut akan semakin kuat, religius, dan berkeadilan,” pungkasnya.***Willy