Dejurnal.com, Bandung – Irvan Ahmad, S.E., M.M., baru empat bulan promosi dari Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) menjadi Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Bandung, yang juga dinas barur, setelah dipisahkan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Bidang Pariwisata semdiri .menjadi dinas yang tersendiri, yaitu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf).
Irvan Ahmad yang dilahirkan di Bandung, 03 September 1971 mulai jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) tagun 1999. Bekerja dengan tekun dan tugas apa saja yang dipercayakan kepada diririnya harus tercapai sesuai tujuan. Itu salah satunya yang menjadikannya mendapat kapercayaan.
Sebelum menjabat Kadisbud, Irvan merayap dari Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Diapakan), Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga ( Dispora), Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah, Kepala Bagian Rapat dan Risalah Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung, Kepala Bidang
Penelitian dan Pengembangan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Kepala Sub Bidang
Perencanaan Pembangunan Industri, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, serta Kepala Sub Bidang Perencanaan Investasi
Badan Perencanaan Daerah.
Walaupun pertama kali menjadi kepala dinas, tapi bagi Irvan Ahmad tidak menjadi halangan mengerjakan tugas, sebab sejalan dengan kewajiban pada umumnya kepala dinas, hanya bidang garapan yang membedakannya.
Karenanya otomatis tugas dan kewajiban terlihat, apa saja yang harus dilakukan sesuai dengan bidang garapan dan bagaimana menjalankannya juga begitu saja berjalan sesuai tupoksin..
Dalam rangka mendukung kemajuan dan pengembangan kasenian dan kebudayaan di Kabupaten Bandung, Disbud Kabupaten Bandung meluncurkan tiga inovasi unggulan.
“Tiga inovasi ini bagia dari program prioritas kabudayaan yang sesuai dengan visi misi Kabupaten Bandung, serta sebagaian dari 57 rencana aksi Bupati Bandung, Pa Dadang Supriatna,” kata Irvan yang tinggal di Jalan Batu Indah 3 No. 33 RT. 003 RW. 003 Desa Batununggal Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung ini..
Inovasi pertama yang dikenalkan kepada masyarakat yaitu Museum Digital Sejarah (MDS) Kabupaten Bandung. MDS ini sabagai media edukasi sajarah yang inovatif, menyatukan teknologi modern dengan nikai-nilai luhur sajarah Kabupaten Bandung.
Kaduana inovas Aplikasi Database Kebudayaan BEDAS (Sadaya Bedas). Serta inovasi unggulan ketiga yaitu Sapa Pesona Budaya BEDAS. Program ieu menghadirkan ruang ekspresi seni budaya untuk masyarakat dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal di Kabupaten Bandung.
Salah satu wujud dalam inovasi ketiga yaitu Pagelaran Seni Budaya Daerah Kabupaten Bandung Baraya Bedas yang digelar ini berkeliling nguriling ke setiap desa, bagian dari inovasi program kerja Disbud.
Desa yang sudah menggelar Seni Budaya Daerah Kabupaten Bandung Baraya Bedas yaitu Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Ahad 12 Oktober 2025, Desa Panyirapan Kecamatan Soreang, Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu, 18 Oktober 2025, dan yang sedang berlangsung sekarang di Desa Mekarmaju, Kecamatan Pasirjambu.
“Melestarikan budaya tidak sekedar tugas pemerintah tapi juga tugas masarakat dan unsur unsur elemen yang ada,” katanya..
Kampung Sunda angkat seni Budaya Sunda
Terkait Kampung Sunda di Desa Laksana, Kecamatan Ibun yang dimulai pembangunannya bulan Oktober 2023, ada pihak yang menilai bahwa pembangunan tempat ini dari lahan total totalnya seluas 13 hektar, baru dibangun sekitar 1,6 hektare ini tidak sesuai konsep seni dan budaya Sunda, padahal tujuannya untuk mengangkat seni dan budaya Sunda.
Diminta tanggapannya tentang penilaian terseb Irvan tidak menekankan terhadap penilaian pihak yang dimaksud, ia hanya menyebut memang Kampung Sunda di Kecamatan Ibun sudah lama dibangun. Sekarang pengelolaannya masih oleh Disperkimtan, dan aeetnya oleh PUTR.
“Konsepnya akan dikembangkan menjasi satu wahana sebagia identitas wisata Kabupaten Bandung. Ini juga merupakan upaya pemerintah daerah untuk menghidupkan lagi aset-aset yang tidur, kurang produktif. Tentu di tahun Tangtos di tahun 2025 ini Disbud punya konsep dengan Disperkimtan, dan PUTR, serta Dinas Ekraf bakal bersama-sama mengembangkan supaya jadi lahan yang produktif. Tentu juga untuk meningkatkan kesejahteraan masarakat. Tidak hanya meningkatkan potensi pariwisata tapi juga menggali prospek seni dan budaya Sunda dalam rangka melestarikan Kesenian dan Kevudayaan Sunda di Kabupaten Bandung, ,” kata Kadisbud.* ** Sopandi













