Dejurnal.com, Garut – Suguhan unggulan dalam Gelar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2025 yang digelar di Gedung Bale Paminton Garut menyajikan Raja Banyu Indung Cai sebagai prosesi Ritus Ngaruat Jagat dan air sebagai sumber kehidupan.
Menurut Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG) Irwan Hendarsyah, ritual khusus (Ritus) Ngaruat Jagat merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan yang ada di Garut dan memiliki makna dan filosofi yang sangat mendalam.
“Ritus Raja Banyu atau Indung Cai, sebuah tradisi yang dikemas pada sebuah tontonan yang menjadi sebuah tuntunan yang menyampaikan pesan terhadap pentingnya menjaga air dan lingkungannya,” ujar Ketua DKKG yang akrab dipanggil Kang Jiwan di sela acara GPBG, Sabtu (22/11/2025)
Ia menjelaskan ritus ini isinya menggambarkan bahwa air merupakan sumber dari semua kehidupan, rasa syukur di gambarkan dalam peragaan sebuah tradisi yang syarat dengan filosofi makna air, tanah, tumbuhan pada alam semesta seyogyanya semua diperuntukkan pada kehidupan manusia.
“Ritus Ngaruat Jagat ini harus mampu dikembangkan dan menjadi pesan moral dalam menjaga air, apalagi sekarang musim bencana hidrometrologi,” tandasnya.
Selain Ritus Indung Cai sebagai suguhan unggulan, Kang Jiwan menyebutkan banyak juga tampilan seni tradisi dari beberapa kecamatan seperti Angklung Buncis Kp. Pasir Haji Samarang Sunda akur, Raja Dolar cibatu, Gesrek, Bangreng, Tari Kolosan Dangiang dan Surak Ibra yang sudah menjadi kekayaan warisan budaya tak benda tingkat nasional dari Cinunuk.
“Even tahunan GPBG ini menjadi salah satu bukti pemerintah serius dalam mengimplementasikan Undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” katanya.
Kang Jiwan menegaskan, DKKG akan terus mendorong kepada Pemerintah Kabupaten Garut khususnya Disparbud agar kegiatan serupa wajib dikelola oleh mitra strategis, jangan sampai kegiatan pesona budaya melibatkan pihak yang justru tidak paham tentang pengelolaan kegiatan yang sudah menjadi agenda pemerintah apalagi yang belum teruji.
“Berdayakanlah lembaga yang ada Disparbud dan beri tanggung jawab sesuai pungsinya, banyak SDM yang potensial bahkan sudah masuk taraf national dan internasional dalam pengarapan even serupa, mari kita sama sama evaluasi agar kedepan jauh lebih baik,” katanya.
Ia pun berterima kasih kepada para penggiat Seni Budaya yang telah turut serta mensukseskan GPBG, secara tampilan bisa terlaksana dengan baik kendati ada beberapa catatan yang perlu di evaluasi, salah satunya sarana prasarana kurang mendukung.
“Kami merasa bangga dengan antusias dari semua elemen-elemen masyarakat seperti komunitas seni budaya terlebih mereka yang berkecimpung dengan kegiatan berkebudayaan,” pungkasnya.***Raesha











