Cjamis, deJurnal,- Penguatan sistem perkaderan yang adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman menjadi sorotan utama dalam Opening Ceremony Konferensi Cabang (Korcab) ke-23 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-20 Kohati HMI Cabang Ciamis, yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Kamis (18/12/2025).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Penguatan Sistem Perkaderan HMI sebagai Basis Pengembangan Modal Insani untuk Akselerasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Ciamis”, serta dihadiri langsung oleh Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya.
Dalam sambutannya, Bupati Herdiat menegaskan bahwa penguatan sistem perkaderan harus terus dilakukan secara berkelanjutan, adaptif, dan kontekstual, tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar perjuangan HMI.
“Perkaderan HMI harus mampu menjawab tantangan zaman, namun tetap berakar pada nilai perjuangan. Saya berpesan agar kader HMI dan Kohati terus meningkatkan prestasi diri, memperluas wawasan, menjaga integralisme, serta tetap membumi,” ujar Herdiat.
Herdiat menyampaikan kader HMI dituntut mampu membaca persoalan masyarakat secara jernih dan menawarkan solusi yang konstruktif melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan elemen masyarakat lainnya.
“Pembangunan tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Pemerintah Kabupaten Ciamis terbuka untuk bersinergi dengan organisasi kemahasiswaan, termasuk HMI dan Kohati, dalam program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Sinergi yang dilandasi semangat kebersamaan dan tujuan yang sama akan menjadi kekuatan besar menghadapi tantangan masa depan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Ciamis, Aditya Maulana Aziz, menekankan bahwa Konferensi Cabang bukan sekadar forum administratif, melainkan ruang strategis untuk pertarungan nilai dan penguatan komitmen keumatan serta keindonesiaan.
“Korcab harus menjadi forum intelektual. Regenerasi tidak cukup dimaknai secara kuantitatif, tetapi harus melahirkan kader yang memiliki kedalaman berpikir, integritas moral, dan keberpihakan pada nilai-nilai dasar perjuangan HMI,” ujarnya.
Aditya juga menyoroti tantangan serius dalam proses kaderisasi, khususnya mulai lunturnya identitas ke-HMI-an di kalangan kader. Oleh karena itu, HMI Cabang Ciamis dinilai perlu memiliki sistem pengkaderan yang jelas, khas, dan berkelanjutan.
“Pengkaderan tidak boleh berhenti pada tataran normatif di komisariat, tetapi harus menjadi sistem terpadu yang dipahami, dijalankan, dan diawasi bersama di seluruh struktur organisasi. Dengan demikian, kader yang lahir ke depan memiliki karakter kuat dan daya saing,” jelasnya.
Lebih lanjut Aditya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis, khususnya Bupati Herdiat Sunarya, atas dukungan yang telah diberikan terhadap kegiatan dan program HMI Cabang Ciamis.
Kegiatan Korcab XXIII HMI dan Muscab XX Kohati ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat arah perkaderan, konsolidasi organisasi, serta kontribusi nyata HMI dan Kohati dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ciamis.
(Nay Sunarti)














