Dejurnal.com, Bandung – Pemimpin masyarakat itu beda dengan pemimpin agama. Dalam Pilkada yang dipilih itu pemimpin pemerintahan, tidak melihat gender. Apakah pemimpin yang dipilih itu pria atau wanita, tua atau muda.
Demikian dikatakan H. Yanto Setianto, salah satu anggota tim pemenangan pasangan balon Bupati/ Wakil Bupati Bandung Nia Kurnia Dadang Naser- Usman Sayogi (NU) Pasti Sabilulungan dan juga Koordinator dapil dua di Soreang, Kamis (17/9/2020).
“Dalam memilih Hj. Nia Kurnia kami melihat kualitas dan ektabilitasnya, apakah mampu ia atau tidak memimpin daerah. Itu yang kami harapkan. Saya sebagai pendukung melihat ia mampu,” kata H. Yanto.
Ia menjelaskan, hal lainnya yang membuat Hj. Nia pantas memimpin Kabupaten Bandung, karena sejak kecil Hj. Nia digembleng untuk memahami kepemerintahan.
“Dalam sepuluh tajun terakhir, ia tak pernah bolos mensosilisasikan bagaimana hidupnsehaat sebagai kapasitasnya Ketua PKK Kabupaten, seperti menyosialisasikan gemar makan ikan,” terangnya.
Masih ada pihak yang nyinyir tentang dinasti, H. Yanto menanggapi hal itu wajar, namun ia menjelaskan, kepemimpinan Bupati Bandung bukan diwariskan seperrti perusahaan atau kerajaan.
“Ini kan dipilih rakyat. Kalau rakyat tidak suka ya jangan dipilih. Yang memilih rakyat, siapa yang dipilih itu lah pemenangnya, mau saudaranya, mau anaknya,” ujarnya.***Sopandi