Dejurnal.com, Garut – Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) merasa kecewa karena saat melakukan audensi di Kantor Setda Kabupaten Garut, Kadis Sosial dan Kacab Mandiri Garut tidak hadir. Padahal audensi yang rencananya membahas kekacauan penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) dan PKH ini sudah dijadwalkan jauh-jauh hari.
“Audiensi ini sangat urgent karena kami menduga banyak wasit yang ikut main dalam program BPNT,” ujar Ketua Umum DPP FPPG Asep Nurjaman dengan nada kecewa.
Menurutnya, tidak hadirnya pihak Kadinsos dan Kacab Mandiri tentu sangat mengecewakan, pasalnya yang hadir ini bukan hanya dari DPP saja, akan tetapi bersama dari para Ketua DPC dari daerah masing – masing.
“Mereka hadir sama ingin menyampaikan tentang permasalahan penyaluran di lapangan yang semrawut,” ujarnya.
Lanjut Asep Nurjaman, dalam hal ini peran eksekutif sangat besar, artinya tanpa kehadiran eksekutif percuma audensi dilanjutkan. Mau tidak mau audensi harus dipending.
“Saya berharap setelah ada kekecewaan, di dalam penjadwalan ulang nanti Kadinsos, Kacab Mandiri dan pihak terkait semua bisa hadir,” ujarnya.
Kekecewaan terjadi, selain tidak hadir pejabat terkait dan pihak perbankan, juga sudah menunggu berjam jam. Dijadwalkan pukul 13.00 WIB, namun ternyata mulur.
“Padahal surat sudah dilayangkan sejak lama, gagasan sudah di bedah jauh jauh hari, faktanya nihil,” katanya.
Asep juga meminta Kadinsos untuk dicopot dari jabatannya karena telah gagal dalam menjalankan tufoksinya serta tidak ada respon dan kooperatif terkait pengaduan masyarakat.
Selanjutnya, ia meminta pemerintah Garut dalam hal ini Sekda dan Dinas sosial untuk segera mengirim surat ke kementrian sosial untuk memutus kontrak kerjasama dengan pihak bank Mandiri Cabang Garut.***Adbur