Dejurnal.com, Semarang – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meninjau lokasi banjir di Kelurahan Meteseh, Tembalang. Wakil Gubernur mengatakan bahwa sebanyak seribu karung limbah batubara telah didatangkan dari PLN Jepara untuk membuat talud darurat.
“Alhamdulillah, dari PLN limbah batubara yang ada di Jepara saat ini sudah dikirim. Dan insya Allah, hari ini juga langsung datang seribu sak. Dan akan langsung dipasang,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Sabtu (07/01/2023).
Wakil Gubernur meminta maaf kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, atas bencana yang terjadi. Menurutnya bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah akibat intensitas hujan yang tinggi.
Untuk mengantisipasinya, Pemprov Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk upaya rekayasa cuaca.
“Mohon maaf kepada Warga Jawa Tengah, ini bencana jangan menyalahkan siapa saja. Kalau mau menyalahkan, kami saja pimpinannya. Karena memang ini kelalaian kita, dan kita berdoa semoga tidak ada hujan lagi, atau hujannya benar-benar bisa diatur dengan pesawat TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca),” imbuhnya.
Lebih jauh, Wakil Gubernur meminta komunikasi antar wilayah diperketat, hal itu perlu dilakukan mengingat intensitas hujan yang masih tinggi. Sehingga, antisipasi dan informasi kepada masyarakat dapat lebih cepat.
Ini artinya kita harus mengantisipasi, kita harus mengontrol, berkoordinasi bukan hanya yang di Kota Semarang, tapi kita juga berkoordinasi dengan Kabupaten Semarang yang mana sungai-sungai di Kota Semarang ini, Demak, Kendal juga dari atas.
Memang ketika ada hujan lebat di atas, kita harus saling berkoordinasi, paparnya
Selain meninjau lokasi banjir Taj Yasin juga melihat kondisi korban banjir di tempat pengungsian. Menurutnya, ketersedian makanan dan bahan pokok lainnya masih mencukupi.
Wakil Gubernur mengapresiasi kepada masyarakat yang mau turut membantu memberikan bantuan makanan dan kebutuhan pokok untuk para korban.
Pemerintah juga terus memberikan pendampingan kesehatan bagi para korban, Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Pemprov Jawa Tengah bersiaga 24 jam untuk memantau kondisi kesehatan warga.
Tadi ada warga Genuk datang kesini memberikan bantuan makanan, gotong royong ini artinya sudah terbentuk, tersistem. Siapa kena dampak, semua sakit, pungkasnya.***BUNGKUS