Dejurnal.com, Sukabumi – Beberapa warga masyarakat RT 06 Desa Gunung Malang Kecamatan Cikidang merasa gusar atas kalimat yang dilontarkan pihak DPKP Kabupaten Sukabumi yang mengkritisi warga tak komplain dari awal atas pekerjaan pengaspalan jalan yang diduga asal jadi.
Menurut warga masyarakat RT 06 Desa Gunung Malang yang saat itu melihat dan menyaksikan pekerjaan pengaspalan jalan telah mencoba beberapa kali bertanya siapa pelaksana proyek, namun para pekerja yang ada di lapangan menjawab bahwa pelaksana tidak ikut ke lokasi.
“Itu di hari pertama dan seterusnya di hari kedua pun mendapatkan jawaban yang sama, itulah kami selaku masyarakat yang hendak komplain kepada pelaksana disana, akan tetapi yang ada hanya pekerja saja, jadi komplain pun tak berarti,” ujar salah satu warga.
Jadi akan percuma warga masyarakat menegur jika di lapangan hanya ada pekerja yang bekerja sesuai perintah dari pelaksana.
“Pas ditanya kepala proyek selalu bilang ngga ada, dan besoknya di tanya kan lagi ngga hadir lagi, terus pengerjaannya juga ngga lama cuman 3 hari,” ungkapnya.
Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa masyarakat terkesan diam melihat proyek yang dikerjakan asal-asalan sebetulnya tidak.
“Justru kami berusaha ingin bertemu dengan pihak pimpinan pengerjaan atau sebagai pimpro untuk komplain,” tandasnya.
Pernyataan pengawas DPKP yang menyampaikan bahwa warga masyarakat diam itu tidak benar. “Kami tidak diam, dari awal pun kami protes terhadap pekerjaan yang bakal dikerjakan asal jadi, dan terbukti hasil pekerjaannya seperti ini,” tandasnya.
Menurutnya, walaupun warga masyarakat ini hanya sebagai penerima manfaat tapi warga sudah pintar untuk menilai mana pekerjaan yang bagus atau tidak. “Kami ada pemerintah desa yang sudah sekian banyak lakukan pembangunan di desa sendiri dan pembangunannya jauh lebih baik, ini nilainya pun lumayan besar hampir 100 jutaan, tapi hasil pekerjaannya begitu,” tandasnya.
Dan perlu diketahui bahwa semua warga melihat jumlah drum aspalnya cuma lima biji ujar Ono, mana mungkin akan maksimal. “Lucunya waktu itu pun sudah di lakukan perbaikan kembali yang kedua kalinya karena ada di tengah tengah jalan yang mampu di koer oleh tangan,” ujarnya sambil tertawa.
Di tempat terpisah pengawas pengerjaan dari Dinas PKP Kabupaten Sukabumi kembali menunjukan sebuah surat yang di kirim melalui pesan singkat bahwa Dinas sendiri belum menandatangani pengajuan oleh CV yang sudah rampung.
“Pengawas blm mengeluarkan surat 100% kepada pihak CV, jd pengawas jg komplen waktu sewaktu pekerjaan d opnam,” ujar pengawas Budi.
Dikatakannya, pihak CV yang mengerjakan pun tentunya mendapatkan perhatian khusus oleh dinas itu sendiri yang terkesan begitu sembrononya merealisasikan program jalan lapen itu, dengan nilai yang tertera.
Salah satu perangkat desa yang tahu akan kwalitas pengerjaan berpendapat sangat terlalu jika prmborong mengambil untung dan mengabaikan kwalitas yang seharusnya di jaga, “Atau bisa saja hal ini turun ke beberapa tangan subcon, jadi hasilnya banyak pangkasan,” ujarnya sambil tersenyum sinis.
Hal senada disampaikan Ketua LPM Desa Gunung Malang, Enjuh yang menyayangkan hal ini. “Apakah mungkin mereka mengira kami ini karena desanya peloksok hingga mengabaikan kwalitas itu, ouw jangan lah sampai berpikir demikian meskipun pelosok tentu kami pun tau akan hal itu, terlebih kami ini selaku penerima manfaat tentunya kami punya kapasitas untuk koreksi, gak mungkin kalau bagus kami sampaikan buruk dan sebaliknya,” pungkasnya.***Aldy