Dejurnal.com, Garut – Kehadiran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dr. Iendra Sofyan, S.T., M.Si., menambah semarak dan menghangatkan suasana acara Nyaneut Festival ke 12 di Lapangan Situgede, Cigedug Cikajang pada Selasa (26/8/2025).
Dinginnya malam di Cigedug tak menghalangi ribuan mata yang tertuju pada perhelatan Nyaneut Festival ke-12, sebuah acara budaya yang telah dua belas tahun berturut-turut digelar demi menjaga tradisi minum teh khas Sunda sekaligus menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi penerus.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kang Dasep yang konsisten melestarikan budaya ini. Nyaneut tidak hanya sekadar minum teh, tetapi mengandung filosofi luhur menjaga alam, air, serta nilai-nilai budaya Sunda yang relevan dengan kehidupan masa kini. Melalui festival ini, anak-anak kita diajarkan pentingnya merawat budaya dan lingkungan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan,” ujar Kadis Pariwisata Jabar, Iendra Sofyan saat ditemui dejurnal.com di sela acara Nyaneut Festival.
Iendra menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mendukung keberlangsungan festival ini agar bisa terus hadir setiap tahun dan ke depan, berpotensi masuk dalam kalender event pariwisata resmi Jawa Barat.
“Insya allah kita akan dukung tradisi minum teh untuk dapat lebih dikenal luas,” tandasnya.
Sementara itu, Kang Dasep Badrusalam, pemrakarsa Nyaneut Festival, menuturkan rasa syukurnya bahwa acara ini dapat bertahan hingga 12 tahun. Ia mengakui bahwa setiap tahun dibutuhkan inovasi agar festival ini semakin menarik dan bernilai tambah, baik dari sisi konsep, kualitas acara, maupun kesiapan panitia.

“Insyaallah tahun depan akan ada inovasi baru agar Nyaneut Festival lebih greget. Kami ingin menghadirkan pengalaman wisata budaya yang lebih kaya, bukan hanya bagi masyarakat Jawa Barat, tetapi juga wisatawan dari luar daerah bahkan mancanegara. Harapan kami, Nyaneut bisa menjadi festival berskala nasional, bahkan internasional, untuk memperkenalkan tradisi minum teh khas Sunda kepada dunia,” tutur Kang Dasep penuh semangat.
Menurutnya, minum teh bukan hanya kebiasaan, tetapi sebuah ritual kebersamaan dan penghormatan terhadap alam. Dengan dukungan pemerintah daerah, kementerian, hingga masyarakat luas, ia optimis Nyaneut Festival akan menjadi salah satu ikon budaya Jawa Barat yang mendunia.
“Nyaneut Festival adalah bukti nyata bahwa budaya lokal memiliki kekuatan besar untuk menyatukan masyarakat sekaligus mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Melalui secangkir teh hangat, terkandung pesan tentang kesederhanaan, persaudaraan, dan kepedulian terhadap alam,” katanya
Dengan semangat kolaborasi, Nyaneut Festival tidak hanya menjadi ajang nostalgia budaya Sunda, tetapi juga langkah strategis mengangkat pariwisata berbasis kearifan lokal menuju panggung dunia.**Willy