• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Kamis, Oktober 16, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deHumaniti

Bah Nanu Ciptakan Tari Goyang Mamarung Untuk Peringati Tari Sedunia

bydejurnalcom
Minggu, 16 Agustus 2020
Reading Time: 2 mins read
Bah Nanu Ciptakan Tari Goyang Mamarung Untuk Peringati Tari Sedunia
ShareTweetSend

Dejurnal.com,Bandung – Di Pesta Rakyat Kuwera Bakti Sabilulungan yang digelar di Bale Rame Komplek Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Minggu (16/8/2020)’tari “Goyang Mamarung” karya Mas Nanu Munajar alias Bah Nanu menjadi perhatian husus karena dibawakan oleh banyak penari, kolosal.

Selain kolosal, dimainkan 50 penari dan diikuti ratusan penari dari 75 sanggar tari dari kota/kabupaten Jawa Barat & DKI Jakarta, yang menari di setiap sanggar atau di objek wisata di Kabupaten Bandung dan ditayangkan secara virtual, proses menciptakan tari ini kata pria kelahiran Subang 12 Desember 1960 ini, sebenarnya sebelum pandemi untuk memperingati hari tari sedunia.

BacaJuga :

Sebulan Bertugas Sebagai Dandim 0624/ Kabupaten Bandung, Letkol Kav. Samto Betah Perdana Kunjungi Koramil 2411/ Soreang

Pemdes Rahayu Gelar MusrenbangDes

Camat Pameungpeuk, Agus Hindar Ruswanto Berharap Pengurus KDMP Tidak Andalkan Bantuan Pinjam

“Tarian Goyang Mamarung ini merupakan rangkauman peringatan hari tari sedunia atau world dance day pada 12 April 2020. Namun karena ada pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negeri, penyelenggaraannya diundur ke bulan Agustus pada Pesta Rakyat Kuwera Bakti Sabilulungan di Kabupaten Bandung,” kata Bah Nanu saat dihubungi di sela-sela acara.

Tari Goyang Mamarung ini, lanjut Bah Nanu mengambil dari nama gerakan pinggul yang senantiasa ditampilkan oleh ronggeng pada pertunjukan kesenian Ketuk Tilu, yaitu yang disebut goyang.

Bah Nanu menerangkan, pada pertunjukan tari pergaulan Ketuk Tilu kehadiran ronggeng dengan goyangannya sekait dengan erotis bukanlah semata mengeksploitasi kepentingan seksualitas tetapi secara implisit mengandung nilai filosofis yakni nilai kesuburan.

“Lewat penampilannya ronggeng menari dan sambil mengeksploitasi gerak-gerak erotik seperti goyang pinggul: geol, gitek, goyang dan lain sebagainya. Hal ini merupakan unsur seks yang besar, karena unsur seks itulah yang tersirat asal dari upacara ‘kesuburan padi,” ujar Bah Nanu.

Lebih lanjut Bah Nanu mengungkapkan, tari ronggeng ketuk tilu selalu identik dengan gerak-gerak erotis, kiranya apa yang terakumulasi dalam gerakan tersebut bukanlah sesuatu yang dianggap rendah, murah atau jelek. Akan tetapi gerakan tersebut pemaknaannya lebih mendalam sebagai lambang kesuburan.

Sedangkan kata goyang, menurut Bah Nanu dijadikan judul tarian ini, adalah untuk memberikan gambaran bahwa dalam kehidupan dan perkembangan tari Ketuk Tilu, Doger, Ronggeng Amen, Ronggeng Ketuk, Tayub, hingga Bajidoran dan bahkan Jaipong gerak goyang pinggul telah mewarnai sensasi pertunjukan tari pergaulan dan pertunjukan rakyat di daerah tatar Sunda (Jawa Barat).
Menurut Bah Nanu, kata Mamarung mengambil istilah dari Ketuk Tilu yang artinya ngamimitian” atau memulai. Atau “Marung”, artinya sama-sama bertemu.

“Jadi sajian tari Goyang Mamarung yang akan diusung oleh 50 penari ini dan 71 sanggar di Jabar dan DKI Jakarta adalah memulai atau mempertemukan berbagai kalangan penari dari daerah kota/Kabupaten Jawa Barat maupun dari luar provinsi yang mengusung tarian ini dalam suasana semangat, ceria, gembira dan terpatri dalam berbagai gerak goyang, dengan diiringi lagu Terembel, Sinyur, dan Siuh,” tutur Bah.Nanu.

Pada kesempatan itu akan ditampilkan pula tari Rigig Bandung Edun. Menurut Bah Nanu tarian ini akan dijadikan tarian khas Kabupaten Bandung.

“Tarian ini mencoba menggali memadukan lagu Yao-Yao dari kesenian tradisi Gemyung dengan Dipapag-Papag dan Ketuk Tilu (kabupaten Bandung) serta Kiliningan Bajidoran merupakan potensi kearifan budaya lokal yang dikolaborasikan dengan tepak kendang kreasi baru saat ini,” terangnya.

Iya menjelaskan lagi, ungkapan yang tersaji diusung lewat suasana ceria, gembira, dan semangat, serta dengan gerak-gerak atraktif dan irama yang dinamik. “Ungkapan kegembiraan, keceriaan dan kesemangatan yang bentuk ungkapannya direpresentasikan lewat berbagai gerak masyarakat Kabupaten Bandung,” pungkasnya.*** Sopandi

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: Bandung
Previous Post

Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Bandung Apresiasi Simulasi Pegelaran Seni

Next Post

Jelang HUT RI Ke 75, Paskibra SMK Yapan Latihan Dengan Matang

Related Posts

Kunker Dandim 0624/Kabupaten Bandung ke Koramil 2415/Margahayu : Sinergi Terjalin Baik di Margahayu dan Margaasih
dePraja

Kunker Dandim 0624/Kabupaten Bandung ke Koramil 2415/Margahayu : Sinergi Terjalin Baik di Margahayu dan Margaasih

Rabu, 15 Oktober 2025
BPD Sekecamatan Margaasih Jalin Silaturahmi dalam Pertemuan Triwulanan
deNews

Pemkab Bandung Perkuat Sinergi Pusat dan Daerah Demi Menyokong Asta Cita

Rabu, 15 Oktober 2025
BPD Sekecamatan Margaasih Jalin Silaturahmi dalam Pertemuan Triwulanan
deNews

BPD Sekecamatan Margaasih Jalin Silaturahmi dalam Pertemuan Triwulanan

Rabu, 15 Oktober 2025
Sebulan Bertugas Sebagai Dandim 0624/ Kabupaten Bandung, Letkol Kav. Samto Betah Perdana Kunjungi Koramil 2411/ Soreang
dePraja

Sebulan Bertugas Sebagai Dandim 0624/ Kabupaten Bandung, Letkol Kav. Samto Betah Perdana Kunjungi Koramil 2411/ Soreang

Selasa, 14 Oktober 2025
Pemdes Rahayu Gelar MusrenbangDes
GerbangDesa

Pemdes Rahayu Gelar MusrenbangDes

Selasa, 14 Oktober 2025
Camat Pameungpeuk, Agus Hindar Ruswanto Berharap Pengurus KDMP Tidak Andalkan Bantuan Pinjam
dePraja

Camat Pameungpeuk, Agus Hindar Ruswanto Berharap Pengurus KDMP Tidak Andalkan Bantuan Pinjam

Senin, 13 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Peternakan Ayam Manggis Tepis Tudingan Perusahaan Tak Salurkan CSR

Senin, 4 November 2019

Terkait CSR Peternakan Ayam Manggis, Tak Seorang Pun Mengaku Terima Signifikan

Sabtu, 9 November 2019

KabarDaerah

Sambut Hari Jadi ke-384, Bupati Dadang Supriatna Ziarah ke Makam Para Mantan Bupati Bandung

Selasa, 15 April 2025

Antisipasi Covid-19, Pemilik Kios dan Pengunjung Pasar Ramayana Cianjur Dicek Suhu Tubuh

Senin, 1 Juni 2020

TPU Daraulin Margaasih Berdampak Positif Pada Masyarakat

Kamis, 17 November 2022

Dugaan Pemotongan Dana UMKM Sektor Perikanan, PPL dan Kabid DKPP Cianjur Lepas Tanggung Jawab?

Selasa, 20 Oktober 2020

Anggota DPRD Kabupaten Bandung Agus Jaenudin, S.I.Kom Apresiasi TPU Daraulin Penuhi Aspirasi Warga

Kamis, 16 November 2023

Hasil Otopsi Penemuan Mayat Tanpa Busana di Saluran Irigasi Gunungsari Bukan Korban Pemerkosaan, Kekerasan atau Pembunuhan

Senin, 30 Juni 2025

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste