Dejurnal.com, Cianjur – Massa yang tergabung tergabung dalam ormas Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang (Marcab) Cianjur mendesak Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Cianjur untuk menindak tegas oknum yang terlibat dalam dugaan penggelapan pajak reklame. Jika dibiarkan bukan tidak mungkin pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak ini akan terus mengalami penurunan signifikan.
Hadir dalam audiensi tersebut 7 pengurus LMP dan 4 pejabat dari Bappenda. Pertemuan berlangsung cukup alot selama hampir dua jam membahas hasil investigasi dari LMP selama 2 bulan lamanya Mengenai banner dan spanduk yang terpasang di beberapa ruas jalan.
Persoalan yang krusial berkaitan dengan ditemukannya sejumlah iklan reklame tanpa dipasangi stiker sebagai alat ukur sudah dibayar pajak selain SSPD. Kondisi tersebut terkesan menimbulkan kecurigaan publik karena patut diduga adanya kongkalikong oknum tak bertanggungjawab yang mencari keuntungan sendiri dan perusahan tertentu diuntungkan sehingga tidak ada pemasukan ke kas daerah.
Sekretaris Bappenda Cianjur, Gagan Rusganda berjanji akan menindaklanjuti temuan tersebut. Dengan meminta keterangan langsung dari sejumlah pihak, terkait dugaan adanya ketidakpatuhan wajib pajak.
“Secepatnya kita akan bergerak cepat dan nanti akan diinformasikan perkembangannya. Untuk pengawasan lapangan nantinya akan berkoordinasi dengan petugas satpo PP di setiap kecamatan, ” ucapnya menjawab pernyataan terbuka LMP.
Ditempat yang sama, Ketua LMP Cianjur, H. Iwan Hernawan SH mengaku belum sepenuhnya bisa memahami jawaban Bappenda. Lantaran tidak secara spesifik mengakui lemahnya pengawasan sehingga berpotensi kehilangan pendapatan pajak reklame.
“Bahwa jawaban yang mengemuka lebih banyak menekankan wajib pajak yang sudah bayar. Namun temuan reklame banyak yang tidak berstiker, kita masih harus menunggu beberapa hari ke depan kejelasannya,” imbuhnya.
Senada juga dikatakan oleh Sekretaris LMP Cianjur, Asep Dadan Sunandar ST bahwa Bappenda tidak bisa menghindar dari kenyataan di lapangan. Stiker dibuat sebagai alat pengawasan terbuka dan spanduk tidak boleh melintang.
“Bahwa banyak ditemukan banner maupun spanduk tak berstiker itukan akibat lemahnya pengawasan. Jika ada oknum, siapapun itu harus ditindak tegas. Tadi kan belum muncul jawabannya, nah kita tunggu jawaban kedepannya termasuk juga mengenai banyak spanduk yang dipasang melintang juga tak berstiker,” tegasnya.***(Rix/Ark)