Dejurnal.com, Garut – Bupati Garut, Rudy Gunawan menerima kunjungan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi (PVMBG), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, di Kantor Bupati Garut.
Kunjungan dimaksud terkait gempa bumi di Kabupaten Garut yang terjadi belum lama ini, Senin (5/12/2022).
Bupati Garut mengatakan, pihaknya sengaja mengundang PVMBG untuk berdiskusi terkait gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut pada Sabtu lalu. Ia mengungkapkan, dalam diskusi ini dibahas pula berkaitan beberapa gempa kecil yang terjadi di Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang.
“Sudah terjadi, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat, jadi kami ada beberapa gempa, jadi memang Jawa Barat itu siaga satu terhadap gempa, kan kemarin juga terjadi di Tasik,” ucap Bupati Garut kepada para awak media.
Pihaknya akan merumuskan beberapa hal terkait kewaspadaan terhadap bencana gempa bumi di Kabupaten Garut, termasuk akan menyiapkan tambahan cadangan makanan sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Jadi sekarang ini saya sudah menyiapkan tambahan lauk-pauk yang disiapkan di Tagana Dinsos. Tadi Pak Sekda yang akan ngatur, khusus juga tambahan BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk persiapan-persiapan kebencanaan di BPBD ya,” ucap Bupati Garut.
Terkait bencana gempa bumi kemarin, Bupati Garut mengungkapkan terdapat 40 rumah yang terdampak kerusakan ringan yang tersebar di semua wilayah yang ada di Kabupaten Garut. Rudy menilai, mitigasi bencana di Kabupaten Garut sudah bagus hanya tinggal implementasi di lapangan saja ketika terjadi bencana.
“(Kondisi 40 rumah) semuanya ringan, ada sekolah, ya kemarin yang dikontrol. Yang retak-retak itu yang rusak ringannya hanya 40, terdampaknya 152 keluarga, ada 2 orang (terluka),” tuturnya.
Sementara itu, Penyelidik Bumi Madya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM RI, Supartoyo, mengungkapkan bahwa dalam kunjungan ini pihaknya melakukan koordinasi untuk tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Garut.
“Jadi ada 2 sumber gempa bumi yang ada di wilayah Kabupaten Garut, pertama yang di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau zona penunjaman, kedua adalah patahan aktif yang terletak di darat yang disebut Sesar Garsela yang tersebar di sekitar Kecamatan Pasirwangi,” ucapnya.
Ia menerangkan, bahwa di wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi dan zona penunjaman yang saat ini sedang cukup aktif, dibuktikan dengan adanya gempa dengan kekuatan 5,5 SR pada tanggal 12 November lalu, kemudian terulang kembali pada tanggal 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan. Supartoyo mengatakan, pihaknya siap membantu Pemkab Garut dalam upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami.
“Untuk itu ada pelajaran penting mungkin yang saya sampaikan ke pak Bupati, terutama adalah adanya potensi sumber gempa bumi megathrust dari penunjaman, dan mudah-mudahan ini kalau terjadi dengan kekuatan yang besar itu bisa menimbulkan tsunami, mumpung itu belum terjadi mari sama-sama kita tingkatkan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami,” ucapnya.
Supartoyo mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan upaya mitigasi khususnya terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, sehingga dapat meminimalisadi dampak pasca bencana.
“Untuk kejadian gempa bumi kemarin itu dari penunjaman dengan kedalaman dangkal, 3 Desember meskipun kekuatannya 6,4 namun dampaknya tidak begitu membahayakan, lain halnya apabila kekuatannya besar kedalam dangkal, obat mujarabnya saya kira hanya 3, mitigasi, tata ruang, penguatan regulasi-regulasi di daerah,” tandasnya.***Watono