• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Kamis, Mei 22, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in dePolitik

Rakernas LPBHNU : Ketum PBNU Ajak Seluruh Pengurus Bangun Konstruksi Organisasi Governance dan Nyata

bydejurnalcom
Senin, 26 Desember 2022
Reading Time: 3 mins read
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Foto : Tangkapan Layar TVNU)

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Foto : Tangkapan Layar TVNU)

ShareTweetSend

Dejurnal.com, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak seluruh pengurus dari pusat hingga ranting agar bersungguh-sungguh membangun konstruksi organisasi yang governance dan nyata.

Hal itu disampaikan KH Yahya Cholil Staquf dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dipusatkan di Hotel Acacia Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (26/12/2022).

Gus Yahya mengaku ingin menjalankan sebuah strategi untuk mentransformasikan konstruksi organisasi NU menjadi lebih baik lagi. Di antara konstruksi tersebut dan paling dominan adalah konstruksi politik. Sebagaimana dalam sejarah, konstruksi ini dibentuk sejak tahun 1952 ketika NU berfungsi sebagai partai politik. Namun pada tahun 1984, NU mengundurkan diri dari politik praktis.

BacaJuga :

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Panumbangan, Tim BPBD Bergerak Cepat di Lokasi

KH. Arief Chowas, Idul Adha Momentum Penguatan Spirit Keimanan dan Sosial Umat

Kapolda Jabar Terima Audiensi Dari Ketua Viking Persib Club

“Bayangkan, butuh 32 tahun untuk mencapai kemapanan. Tidak mudah mentransformasikan sesuatu menjadi yang baru. Padahal pada waktu itu, lembaga, struktur, mekanisme, mindsetnya masih dipengaruhi oleh kecenderungan politik praktis,” ujarnya.

Untuk meraih itu, Gus Yahya menyarankan agar seluruh elemen NU siap menghadapi tantangan dan mengendalikan politik praktis yang masih ada sampai saat ini. Dirinya pun ingin mentransformasikan lebih sistematis ke arah pembentukan konstruksi organisasi dengan sistem governance.

“Konstruksi keorganisasian yang paling pas adalah governance. Bukan sekadar organisasi biasa, tapi sistem kepemerintahan di lingkup jamiyah. Karena NU punya warga yang terdaftar dan mengidentifikasi diri sebagai Nahdliyin,” ungkapnya.

Ia menambahkan, berkali-kali survei dilakukan dengan hasil yang luar biasa. Dirinya mendapat data dari lembaga survei bahwa NU sudah 50,3 persen dari seluruh populasi warga Muslim Indonesia. Bahkan, survei terakhir meningkat menjadi 60,2 persen warga mengaku warga NU.

“Kita tidak punya membership, tapi punya fellowship raksasa. Secara sukarela masyarakat merasa dirinya menjadi bagian dari NU. Jika fellowship tersebut dikaitkan dengan teritori politik, bisa jadi negara. Untung saja NU tidak punya teritori, sehingga tidak jadi negara,” tuturnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Lateh, Rembang itu mengatakan, senyatanya di akar rumput tidak ada hubungan yang realistis antar warga NU dengan pengurus. Warga ini tidak peduli dengan pengurus, siapapun pengurusnya ia merasa NU.

“Kita tidak bisa mengatur dan mengendalikan mereka sebagaimana pengurus organisasi pada anggotanya, wong ini warga sukarela. Paling pas untuk mereka adalah menyediakan layanan,” pintanya.

Jika dikaitkan dengan pemerintah, lanjutnya, fungsi pemerintah adalah menyediakan layanan bagi warga, memobilisasi sumberdaya untuk diredistribusikan kepada warga. Selain itu, menetapkan regulasi supaya sumber daya yang dikuasi negara bisa diakses secara adil oleh masyarakat.

“Yang terakhir adalah menjalankan wewenang paksa fisik. Makanya, pemerintah punya Polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dan negara boleh melakukan wewenang itu,” imbuhnya.

Dari keempat fungsi itu, lanjutnya, ketiga fungsi awal bisa dilakukan oleh NU. Yakni, menyediakan layanan untuk warga walaupun tidak seperti negara. Terutama hajat-hajat keagamaan yang lumrah dilakukan oleh warga.

Selain itu, NU bisa memobilisasi sumber daya yang harus diredistribusikan untuk kemaslahatan warga. Bahkan bisa membuat regulasi agar warga bisa mengakses sumber daya secara adil dan transparan.

“Yang tidak bisa dilakukan adalah menjalankan wewenang paksa fisik, seperti Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang tidak bisa dinegerikan. Karena mereka tenaga sukarela untuk membantu masyarakat dalam berbagai keadaan. Sehingga keberadaannya berada di bawah kerangka aturan sistem negara,” terangnya.

Gus Yahya menyatakan, LPBHNU memiliki bagian yang sangat strategis soal penataan sistem dan pengawasannya tidak asal-asalan tapi betul-betul akuntabel. Pengurus tak harus berambisi menyelesaikan semuanya. Terpenting, menggulirkan proses sehingga berujung pada penyempurnaan secara terus menerus.

Alumni Pondok Pesantren Al-Munawir Krapyak, Yogyakarta ini menyebutkan, dalam mitologi Yunani ada mitos tentang Sisifus yang mendorong batu ke puncak gunung. Belum sampai ke atas, batunya menggelinding lagi.

“Kita ini kebalikannya Sisifus. Kita ini ingin mendorong batu dari puncak gunung. Berhubung batunya besar, 60,2 persen warga NU pelan-pelan mendorong batu besar itu hingga ke pinggir, sehingga batunya menggelinding sendiri,” pungkasnya.***nu.or.id/red

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Perketat Keamanan, Sejumlah Polisi Berikan Rasa Aman Saat Perayaan Natal Di Kampus Seapin Dan STT Stapin

Next Post

Garut Bersiap Gelar Pilkades Serentak di 82 Desa, Ini Tanggal Mainnya

Related Posts

deNews

Bupati Herdiat Tinjau Lokasi Banjir Panumbangan, Dorong Solusi Jangka Panjang dan Kolaborasi Lintas Sektor

Kamis, 22 Mei 2025
deEdukasi

Gelar Kick Off Penerimaan Murid Baru, Kadisdik Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin Berharap SPMB Lebih Tertib dan Akuntabel

Kamis, 22 Mei 2025
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati
deHumaniti

Kunjungi Warga Terdampak Longsor Nagreg, Emma Dety Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi

Kamis, 22 Mei 2025
deNews

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Panumbangan, Tim BPBD Bergerak Cepat di Lokasi

Kamis, 22 Mei 2025
Kalam

KH. Arief Chowas, Idul Adha Momentum Penguatan Spirit Keimanan dan Sosial Umat

Kamis, 22 Mei 2025
Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H. (sebelah kiri) Foto bersama Ketua Viking Tobias Ginanjar (sebelah kanan)
deNews

Kapolda Jabar Terima Audiensi Dari Ketua Viking Persib Club

Kamis, 22 Mei 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Cerita Warga : Situs Makam Tumenggung Ardikusumah di Garut Disebut Makam Astana Kalong

Jumat, 30 Juni 2023

Dinas PU dan Pemborong Sepakat Pekerjaan Pakai Pasir Merah Dibongkar Serta Dibangun Ulang

Kamis, 2 September 2021

KabarDaerah

Kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Agama, Polisi TNI dan Dishub Lakukan Pengamanan

Minggu, 9 Maret 2025

Perpisahan Mahasiswa KKN-Tematik ITG Tahun 2023 di Bayongbong

Kamis, 31 Agustus 2023
Garis Polirsi. Ilustrasi

Belasan Orang di Garut Dikabarkan Jadi Korban Ledakan Amunisi Kadaluwarsa

Senin, 12 Mei 2025

Baznas Purwakarta Kembali Adakan Khitan Massal Gratis

Jumat, 25 Juni 2021
Ribuan massa Almagari saat berunjuk rasa pada 5 Januari 2022 lalu. (Dok. dejurnal.com)

Polemik Terbitnya Perda Garut No. 14/2022 Berbuah Seruan Aksi 20 Juli 2023, Turunkan Sepuluh Ribu Massa?

Jumat, 14 Juli 2023

Evakuasi Korban Mati Tenggelam Siswa Mts di Ciamis Dramatis Sampai Malam

Sabtu, 16 Oktober 2021

Banyak Dibaca

  • Di Garut Serasa Tak Didengar, Ribuan Eks Karyawan PT. Danbi International Rencanakan Teriak di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kades Margaluyu Sampaikan Permintaan Maaf Dalam Audiensi Bersama Komisi A DPRD Ciamis dan Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 60 Persen eks Karyawan Danbi Kena PHK Berstatus Janda, Ketua DPRD Garut : Ini Kado Terburuk Jelang May Day

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 270 Siswa Meriahkan FLS3N Tingkat Kabupaten Ciamis, Siap Melaju ke Provinsi Jawa Barat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dulur Galuh SDR Juara LGSD Cup 2025, Tumbangkan Tim Senior RSUD Ciamis Lewat Aksi Gemilang Pemain Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Bupati Herdiat Tinjau Lokasi Banjir Panumbangan, Dorong Solusi Jangka Panjang dan Kolaborasi Lintas Sektor

Kamis, 22 Mei 2025

Gelar Kick Off Penerimaan Murid Baru, Kadisdik Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin Berharap SPMB Lebih Tertib dan Akuntabel

Kamis, 22 Mei 2025
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati

Kunjungi Warga Terdampak Longsor Nagreg, Emma Dety Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi

Kamis, 22 Mei 2025

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Panumbangan, Tim BPBD Bergerak Cepat di Lokasi

Kamis, 22 Mei 2025

KH. Arief Chowas, Idul Adha Momentum Penguatan Spirit Keimanan dan Sosial Umat

Kamis, 22 Mei 2025

Kanal

  • Budaya
  • BumDesa
  • deBisnis
  • deEdukasi
  • deHumaniti
  • deNews
  • dePolitik
  • dePraja
  • deSport
  • deWisata
  • GerbangDesa
  • Hukum dan Kriminal
  • Kalam
  • Legislator
  • Nasional
  • OpiniKita
  • Parlementaria
  • Regional
deJurnal.com

PT. MEDIA PANTURA GROUP
Jalan Raya Rawadalem Blok Bunga Rangga
Balongan - Indramayu
Email : redaksi.dejurnal@gmail.com

Dapur Redaksi :
Jl. Mekar Biru II No. 56 Cileunyi - Bandung

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

© 2025 deJURNAL.com. Allright Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In