Dejurnal.com, Garut – Warga masyarakat Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan cemas dengan adanya kematian enam orang anak secara berturut-turut dengan gejala anak-anak mendadak demam panas.
Sumber dejurnal.com menyebutkan kasus kematian enam orang anak ini belum lama terjadi, kurang lebih sekitar sepuluh hari kebelakang tepatnya tanggal (03/02/2023) dan terkesan ditutupi oleh para pihak terkait, sehingga menimbulkan kekhawatiran masyarakat
“Ada kasus kematian anak, sampai enam orang anak tepatnya di Desa sukahurip Kecamatan Pangatikan, gejalanya anak – anak tersebut mendadak panas, setelah di rawat, tapi nyawa anak tidak tertolong,” ungkapnya kepada dejurnal.com.
Menurutnya, sampai sekarang kematian enam orang anak ini terkesan ditutupi, wajar kita sebagai masyarakat merasa khawatir karena butuh kepastian ini penyakit apa dan gejala apa?
“Kejadiannya kurang lebih 10 hari yang lalu, katanya pihak dinkes baru mau observasi,” tandasnya.
Dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut membenarkan adanya hal itu.
“Iya ini sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi dengan Tim Kemenkes – RI,” Jelasnya kepada dejurnal.com, Selasa (14/2/2023).
Sekdinkes menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya dan langkah – langkah atas adanya kasus tersebut, diantaranya melakukan Penyelidikan Epidemiologi suspek kasus difteri Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan, menyarankan untuk melakukan isolasi dan pembatasan aktivitas pada terduka kasus, menyiapkan evakuasi rujukan kasus ke rumah sakit rujukan bilamana terjadi pemburukan, melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada kasus terduga diferti dan profilaksis pada kontak erat dengan kasus, melakukan pemantauan pada pasien terduga diferti serta populasi beresiko lainnya, melakukan pengambilan dan pengiriman specimen ke Labkesda Provinsi Jawa Barat.
“Terakhir melakukan kordinasi dengan lintas sektoral diantaranya dengan pemerintah setempat yaitu Desa Sukahurip serta RW dan Kader setempat,” Pungkas Sekretaris Dinkes Garut.***Yohaness