Senin, 14 Oktober 2024
BerandadeNewsHukum dan KriminalKurang Dari 24 Jam Komplotan Begal Diciduk Polisi

Kurang Dari 24 Jam Komplotan Begal Diciduk Polisi

DeJurnal.com, Indramayu – Kiprah komplotan begal yang dihuni para residivis di Kabupaten Indramayu ini tamat.Lima tersangka dari komplotan itu pun kini sudah berhasil diamankan.

Tempat persembunyian mereka dibongkar polisi dalam waktu kurang dari 24 jam setelah melakukan aksi pembegalan.

Ditempat terpisah Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompi S.I.K , M.Si meminta masyarakat lebih waspada terkait maraknya aksi begal yang menyasar para pengendara motor terutama pada malam hari.

“Kita telah mengambil polanya, dan telah melakukan pencegahan maupun penindakan anti begal.” tutur Ibrahim Tompo.

Saat ini, Polisi juga masih memburu satu orang lagi berinisial SRD (40), ia turut serta dalam aksi pembegalan pada Kamis (6/4/2023) tengah malam.

Kapolres Indramayu Polda Jabar, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, kelima pelaku yang surah berhasil ditangkap, masing-masing berinisial SPD (34), MLS (49), KRL (31), MHD (28), dan AQN (29). Semuanya warga Kecamatan Krangkeng.

Khusus untuk pelaku MLS dan KRL, keduanya dihadiahi timah panas, masing-masing satu buah pada bagian kaki kiri dan kaki kanan.

“Kami melakukan tindakan tegas terukur karena pelaku melakukan perlawanan saat hendak ditangkap,” ujar dia didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu, Polda Jabar AKP Muhammad Hafid Firmansyah saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jum’at (7/4/2023).

AKBP M Fahri Siregar menceritakan, pada malam itu, dengan membawa senjata tajam para pelaku ini melakukan aksi pembegalan di dua lokasi berbeda.

Dengan hasil curian sebanyak 2 unit sepeda motor pada malam itu.

Masing-masing di wilayah Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat dan wilayah Desa Mundu, Kecamatan Karangampel.

“Peran para tersangka berbeda-beda, yakni ada yang berperan sebagai joki, eksekutor, hingga penadah,” ujar dia.

Setelah melakukan aksi pembegalan, sepeda motor hasil curian itu oleh mereka langsung dijual kepada penadah.

Yakni dengan harga Rp 11 juta, uangnya lalu dibagi-bagi, sehingga masing-masingnya memperoleh Rp 2 juta per orang.

“Sedangkan pelaku penadah memperoleh untung dari hasil penjualan kembali sepeda motor hasil kejahatan sebesar Rp 400 ribu per unit,” ujar dia. ***Humas/Deri Acong

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI