Jumat, 11 Oktober 2024
BerandadePrajaRapat Pleno TPKAD Lirik Akses Keuangan Sektor Pertanian

Rapat Pleno TPKAD Lirik Akses Keuangan Sektor Pertanian

Dejurnal.com, Ciamis – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis menghadiri Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten Ciamis tahun 2024 di Aula Setda Kabupaten Ciamis, pada Jumat (06/09/2024).

Rapat Pleno dihadiri langsung oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya dan perwakilan pemerintahan Kabupaten Ciamis.

Sekda Ciamis Andang Firman Triyadi menyampaikan, tujuan dari rapat pleno yaitu agar masyarakat bisa mengakses keuangan dengan mudah.

“Apalagi banyaknya alur akses keuangan dari sektor pertanian mulai dari pembayaran panen serta asuransi pertanian itu sendiri, dulu sangat sulit akses untuk asuransi pertanian hampir tidak tersentuh,” ucapnya.

Andang mengatakan, dengan mudahnya akses jasa keuangan dalam sektor pertanian terutama asuransi maka harus dibuatkan mekanisme yang mudah dan murah sehingga bisa di aplikasikan dalam usaha sehari-hari.

“Akses tersebut guna mempermudah serta memperlancar para petani agar kegiatan usahanya semakin berkembang,” ujarnya.

Berkaitan dengan tabungan pelajar, Andang mengatakan pada jaman dulu siswa menabung dengan mencatat di buku tabungan yang dikumpulkan di sekolah sehingga banyak kejadian tabungan yang terpakai oleh oknum dari pihak sekolah.

“Dengan akses jasa keuangan dan memiliki tabungan sendiri mudah-mudahan dapat meningkatkan minat siswa dalam menabung, sehingga minimal dari hasil tabungannya dapat meringankan orang tua dalam melanjutkan pendidikan,” katanya.

Andang mengatakan, selain menabung masyarakat juga harus berinvestasi untuk mendorong peran distribusi keuangan.

“Mudah-mudahan dengan menabung juga berinvestasi dapat mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Disesalkan Andang, saat ini masyarakat sering melakukan peminjaman online kepada jasa keuangan yang informal dan menimbulkan masalah mengingat akses yang mudah dan cepat dari pelaku pinjol.

“Saya harap rapat kali ini akan membahas bagaimana membuat akses dengan mudah dan cepat untuk pinjaman yang legal bagi masyarakat,” harapnya.

Andang menegaskan, rapat yang digelar merupakan salah satu upaya untuk menggali potensi ekonomi daerah dengan menggunakan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kemampuan masyarakat.

Andang mengakui, masih banyak masyarakat yang belum merasakan manfaat dan kegunaan terutama pada pertanian.

“Biasanya kalau di pertanian bulan Mei hingga Agustus sedang musim pancaroba yang menyebabkan kerugian, maka dari itu mari bersama-sama memecahkan permasalahan ini dari sisi keuangannya,” tuturnya.

Kepala OJK Tasikmalaya Melati Usman mengatakan banyak studi global menunjukan bahwa inklusi keuangan berkonstribusi langsung dengan stabilitas keuangan.

“Adanya isu baru tentang suhu panas yang ekstrim setiap tahunnya memanas satu derajat otomatis berpengaruh pada keuangan mudah-mudahan segera dibuatkan kebijakan terkait iklim secepatnya jika tidak dikhawatirkan akan seperti salah satu negara regional yaitu India,” paparnya.

“Mudah-mudahan di Indonesia kita menjadi negara yang menopang banyak negara lain melalui sumber daya alamnya,” tambahnya.

Melati memaparkan, di Kabupaten Ciamis konteks inklusi dapat dikembangkan salah satunya dengan program simpanan pelajar.

“Jadi dari kecil kita sudah mengajarkan anak-anak kita untuk memiliki mindset menabung karena jumlah SD/MI dan SMP sangat banyak,” paparnya.

Melati menyampaikan, dengan membuka kesempatan para pelajar memiliki simpanan maka dapat memiliki tabungan mandiri.

“Mudah-mudahan terbiasa untuk mengelola keuangan sendiri,” ujarnya.

Dalam program TPKAD, Melati ingin meningkatkan UMKM yang harus naik kelas.

“Dengan cara mereka mendapatkan penanaman modal tambahan, potensi pertumbuhan ekonomi sangat tinggi dan mungkin dapat memutar perekonomian di Ciamis,” ungkapnya.

Melati menjelaskan, dengan bekerjasama Pemkab Ciamis, BI dan TPKAD sudah melakukan program bisnis yang mempermudah UMKM.

“Kita dengan perbankan dalam hal peningkatan modal usaha hasi dari laporan realisasi program TPKAD memang baru 2 yang terealisasi dari 5 program karena banyak faktor eksternal,” jelasnya.

“Saya harap program kami di tahun 2024 dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.***(Nay)

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI