Dejurnal.com, Bandung – Karangan bunga turut berduka cita masih berderet di halaman rumah dan jalan kediaman anggota DPRD Kabupaten Bandung almarhumah Hj.Titik Kartika Farahdiba di Desa Gajahmekar Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung di hari ketiga putri bungsu pemilik Pesantren Yamisa Soreang ini wafat.
Karangan bunga duka cita tersebut di antaranya dari Bupati Bandung yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Dadang Supriatna, dari Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsuridjal, dari Ketua DPRD Kabupaten Bandung Hj.Renie Rahayu, Fauzi, dari para Ketua Fraksi di DPRD Kabupaten Bandung, dan dari instansi dan rekan lainnya.
Yang mengenal Hj. Titik mengaku kehilangan sosok yang ramah dan semangat tinggi. Apalagi rekan-rekan di Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung tempat Hj. Titik berkiprah dalam politik memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Ketua DPRD Kabupaten Bandung yang juga dari Fraksi PKB Hj. Renie Rahayu Fauzi mengaku kehilangan sosok yang murah senyum dan dedikasi tinggi, begitu pun Ketua Fraksi PKB H. Tarya Witarsa mengaku kehilangan sosok yang semangat.
Selain di DPRD Kabupaten Bandung, kehilangan dirasakan juga oleh Camat dan staf Kecamatan Kutawaringin di mana di Dapil 1 tersebut Hj. Titik satu-satunya anggota dewan pembawa aspirasi warga kecamatan tersebut.
Begitupun staf Desa Gajahmekar kecamatan setempat dimana Hj. Titik juga sebagai Ketua Tim Penggerak PKK karena ia istri dari Kepala Desa Gajahmekar Syaefulloh.
Kehilangan sosok yang telah dianggap sebagai “indung” diakui oleh Sekdes Desa Gajahmekar Gofar Mutaqien. Malahan, di malam Hj. Titik meninggal, Gofar mengaku tidak enak perasaan, dan ia menelepon beberapa staf desa untuk tidak lelap tidur, menunggu kabar dari RS Santosa, di mana Hj. Titik dirawat dan ditunggui suami serta anaknya.
Gofar pun membenarkan kalau Hj. Titik akan berobat ke Singapur, namun menunggu kondisi baik. Karena kesibukan, satu saat sepulang kunjungan kerja dari Jawa, kesehatan Hj. Titik menurun sehingga harus dirawat di RS.
” Ya, memang sudah takdir. Kita sudah menganggapnya sebagai indung, sangat merasa kehilangan,” kata Gofar di desa Gajahmekar, Rabu (14/5/2025).
Gofar mengenal Hj. Titik sebagai wanita agamis. Putri bungsu pengasuh Pesantren Yamisa Soreang, KH. Uyekh Balukia Syakir alias Mama Yamisa ini juga mendampingi Suaminya sebagai Kades Gajahmekar, yang juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung.
Hj. Titik Kartika Kelahiran tahun 1971 ini kenal dengan Syaefulloh kelahiran tahun 1964 sebagai santri di pesantren milik ayah Hj. Titik Kartika itu sebelum Syaefulloh menjadi Kades Gajahmekar. Syaefulloh putra kades Gajahmekar sejak dimekarkan dari Desa Pameuntasan tahun 1982, H. Bachrudin. Saat itu Syaefulloh pesantren di Yamisa.
Hj. Titik “pacaran” dengan Syaefulloh. Namun perjalanan Syaefulloh harus berjodoh dengan wanita lain. Tapi tidak lama berpisah, kemudian Hj. Titik Kartika dan Syaefulloh berjodoh hingga memiliki keturunan.
Hj. Titik Kartika terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung pada Pileg tahun 2014. Namun, pada Pileg tahun 2019 Hj. Titik tidak terpilih, dan terpilih kembali tahun 2024, di saat partai PKB menjadi pemenang dengan jumlah 12 kursi di DPRD Kabupaten Bandung, serta Bupatinya sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung.
Bersama ke 55 anggota DPRD Kabupaten Bandung Hj.Titik Kartika dilantik pada tanggal 26 Oktober 2024. Artinya baru setengah tahun menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung periode 2024-2029, Hj. Titik Kartika harus beristirahat untuk selamanya dari aktivitas keduniawian. * Sopandi