Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau instalasi air bersih di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Kamis (2/9/2021).
Instalansi air bersih tersebut dibangun Sektor 7 Citarum Harum, lokasinya di kawasan RT 03/03 desa setempat. Instalasi air ini dibangun tahun 2018. Sumber air pada instalasi tersebut berasal dari Sungai Citarum.
Dadang Supriatna menyatakan, dengan kondisi seperti ini tertarik untuk mengembangkan instalasi air tersebut sehingga bisa dinikmati masyarakat lebih luas.
Namun, kata Dadang Supriatna perlu disosialisasikan kepada masyarakat, ternyata dari air Sungai Citarum yang kotor bisa menghasilkan air untuk mandi. “Untuk kesehatan juga karena sudah ada analisa, mutunya sudah dilihat sehingga dengan kondisi seperti ini kita tertarik untuk mengembangkan,” katanya.
Hanya saja, imbuh Dadang Supriatna perlu dipahamkan kepada masyarakat, karena masyarakat melihat kondisi awalnya. “Jadi masyarakat jarijipen lah kalau istilah Sundanya. Tapi pada dasarnya sudah sehat dari hasil labnya. Nanti bisa digunakan, kita diskusikan dengan Disperkimtan, nanti kita bahas, bagaimana dikolaborasikan, kira-kira seperti apa langkah-langkahnya sehingga bisa digunakan untuk masyarakat, ” terangnya.
Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Tataruang (Disperkimtan) Kabupaten Bandung Erwin Rinaldi yang turut meninjau ke lokasi mengatakan, instansi air bersih layak minum yang bersumber dari air Sungai Citarum merupakan inovasi,
“Insyaalloh ini jadi bahan masukan, nanti kita konpers, biaya investasinya berapa, biaya operasionalnya berapa. Nanti kita hitung dulu. Saya berharap ini bisa dimanfaatkan masyarakat.
Di tempat yang sama, Komandan Sektor 7 Citarum Harum Kolonel Infanteri Jefson Marisano Simanjuntak mengatakan, kedatangan Bupati Bandung dengan Brigjen Purwadi (mantan Dan sektor 7 yang kini bertugas di Cisanti, intinya bupati melihat langsung sejauh mana operasional mesin penyulingan air ini.
Brigjen Purwadi yang pada masa ia menjabat sebagai Dan Sektor 7 Citarum Harum (kini bertugas di Cisanti) menerangkan alawal instansi ini dibangun, ” Saat ada mahasiswa UNUR, UGM dan UPI KKN di tempat saya, tahun 2018. Nginep di salah satu warga setempat. Karena tidak ada air kemarau, maka diperintahkan ngebor, ternyata juga airnya kurang, Saya inisiatif mengumpulkan pengusaha. saya menghubungi Irsad karena dia punya teknologi . Terus kita bangun ternyata bisa. Teris kita pake mahasiswa dan masyarakat bisa selama ini.
Camat Katapang, Yani Suharyadi menyebutkan, instansi air bersih ter sebut sekarang bisa dimanfaatkan warga sekitar, makanya ada kran bukan unukk dipasang ke masing rumah.
Kalau ada penyerahan dari Mentri Pertahanan atau Panglima, sehingga Pemerintah daerah bisa menganggarkan untuk bisa dimanfaatkan dengan saluran ke ruamah untuk 200 rumah. “Untuk saluran, meteran kan perlu anggaran, kalau ada penyerahan ke Pemda bisa menganggarkan, ” terangnya.
Camat mengusulkan Instalasi tersebut menjadi protitif, nanti dibuat di anak-anak sungai. Karena anak sungai bahan baku airnya lebih bersih.
Ditemui di tempat yang sama, Ketua RW 03 Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang Yuni menyatakan kualitas air hasil olahan instalasi air ini menjadi jernih. Masyarakat menginginkan ada saluran pipa ke rumah-rumah, namun belum bisa terlaksana karena terbentur anggaran dan mekanisme lainnya. Dengan ada peninjauan bupati dan Sektor 7, diharapkan penggunaan air bersih tersebut bisa maksimal. Hampir 200 warga bisa menggunakan air bersih tersebut.*** Sopandi