Dejurnal.com, Garut – Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut (DPKG) mengaku mendapatkan statement lucu dari salah satu pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut terkait pengungkapan dugaan adanya kecurangan sekolah dalam data dapodik siswa.
“Saya membeberkan sebuah fakta, bukannya terbuka terhadap masukan dari masyarakat malah mengatakan “Semoga bukan gonggongan dan silahkan buktikan di pengadilan,” ungkap Dedi Kurniawan kepada dejurnal.com, Selasa (14/12/2021).
Dedi tidak secara spesifik menyebut siapa Pejabat Disdik yang dimaksud, namun menurutnya dari pernyataan seorang pejabat Disdik ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada upaya penertiban pengawasan terhadap dugaan kejahatan di dunia pendidikan, inginnya jalan pintas lewat pengadilan saja.
“Kesannya tidak mau menerima masukan dari masyarakat, malah mengatakan gonggongan itu nada merendahkan kepada yang bicara, juga mengganggap sepele permasalahan,” tandasnya.
Menurut Dedi, keyakinannya makin kuat bahwa inilah penyebab kenapa pendidikan Garut tidak pernah beres, sebab mentalitas pejabat Disdiknya juga seperti itu.
“Kalau masyarakat tahu siapa yang bicara, ngeri deh sebab termasuk di jajaran perjabat di lingkungan Disdik sekelas eselon III,” ungkapnya.
Selaku anggota DPKG, Dedi mengusulkan untuk membentuk Satgas Anti Mafia Dapodik, agar apa yang menjadi temuannya disikapi serius.
“Namun kembali ke pak bupati jija serius ingin menata IPM itu salah satu komponen yang harus diperbaiki, namun jika itu dibiarkan IPM Garut tidak akan pernah ada perbaikan,” pungkasnya.***Raesha