Dejurnal.com, Bandung- Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap kepada Dinas PUTR dan Disperkintan untuk memperhatikan kondisi perkampungan atau desa yang jalannya masih dalam kondisi tanah. Ia menyebut, dirinya akan menugaskan kepada para camat untuk memantau desa mana saja yang jalannya masih dalam kondisi tanah.
“Saya minta para camat untuk melakukan pendataan jalan yang masih dalam kondisi tanah. Sudah tidak jamannya lagi, pada 2022 masih ada jalan-jalan di desa dalam kondisi masih tanah. Contoh di Baleendah, kelurahan tapi nasih ada jalan kondisi tanah,” nara Dadang Supriatna.
Hal ini dikatakan bupati saat melaksanakan Jumat Keliling (Jumling) ke- 41 bersama jajaran Kepala Dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Masjid Jami di Desa Indragiri Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Jumat (4/3/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Dadang Supriatna juga menyamoaika program terwujudnya masyarakat Bandung Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera). Visi misi Bandung Bedas itu diimplementasikan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung.
“Bangkit di sini adalah bangkit dari keterpurukan, dan bangkit dari ketidaksesuaian. Bangkit dari keterbelakangan, jangan sampai Kabupaten Bandung tertinggal dari kabupaten/kota lainnya,” kata Dadang Supriatna.
Kemudian visi kedua, kata dia, bahwa pihaknya telah menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata. “Alhamdulillah, tahun 2021 Pemkab Bandung sudah membuat 8 unit sekolah baru SMP di Kabupaten Bandung, sebagai bentuk perhatian pemerintah pada pendidikan untuk kepentngan masyarakat,” katanya.
Dikatakannya, pembangunan sekolah baru itu dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan. Di daerah itu, katanya, SD-nya banyak, tapi SMP-nya kurang. “Kalaun setiap desa dibangun SMP, itu tak jadi masalah. Yang penting anak-anak bisa sekolah,” katanya.
Dalam bidang kesehatan, ia menyebutkan, penduduk Kabupaten Bandung mencapai 3,62 juta jiwa, dan minimal disiapkan 3500 ruang rawat inap. “Ternyata, di Kabupaten Bandung baru tersedia 1500 ruang rawat inap. Sehingga kita akan membangun lima rumah sakit di Kabupaten Bandung. Lima rumah sakit itu bisa menambah ruang rawat inap yang mencapai 500 ruang rawat inap dari kekurangan rawat 2000 ruang rawat inap. Insya Allah tahun ini akan dibangun di dua titik, yaitu di Kertasari dan Cimaung, dan tahun depan di Ciwidey. Itu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di Pacira (Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali,” jelasnya.
Namun untuk tahun ini, Dadang Supriatna menyebutkan, Pemkab Bandung akan membangun dua unit poskesdes di Rancabali. “Ini untuk membantu masyarakat, jangan sampai kejadian serupa di Arjasari, ibu hamil yang akan melahirkan sampai ditandu pakai sarung,” katanya.
Ia pun berharap kepada para camat untuk melakukan upaya ikhtiar atau berkeliling ke daerah. “Jangam sampai setelah kejadian viral, baru ada upaya-upaya. Jika di Kecamatan Rancabali masih ada jalan dalam kondisi tanah, segera lapor kepada saya. Termasuk jika ada jalan dalam kondisi tanah di Desa Indragiri, bisa dilaporkan ke Pak Kadis PUTR. Nanti kita musyawarahkan, apakah dianggarkan dari Dana Desa, ADPD, atau APBD atau ada bantuan khusus tambahan bagi desa-desa yang belum layak,” katanya.
Menurutnya, membangun sarana kesehatan itu hak dasar masyarakat. “Hak dasar masyarakat itu, di antaranya pendidikan dan kesehatan,” katanya.
Bupati Bandung juga berusaha untuk mengembangkan wisata, dalam upaya meningkatkan tarap hidup masyarakat. Selain itu membangkitkan usaha UMKM dan membuka peluang tempat-tempat usaha baru dengan adanya lokasi wisata itu,” katahya. *** di