Dejurnal.com, Bandung – Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung H. Yanto Setianto akan mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung untuk segara menganggarkan kembali pembangunan Alun-alun Margaasih.
Hal ini dikatakan politisi Golkar ini, seusai melaksanakan reses di Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (31/3/2022).
Pemda Bandung sempat menganggarkan untuk Alun-alun Margaasih, pembebasan lahannya pun sudah dilakukan tahun 2015, namun karena recofusing kaitan dengan pandemi COVID-19, pembangunan alun-alun tersebut tertunda.
Dengan dianggarkannya pembangunan Alun-alun Margaasih, H. Yanto mengaku senang, karena kalau nanti alun-alun sudah terwujud dapat dimanfaatkan warga selain sebagai sarana olah raga, juga sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Dengan dianggarkannya untuk pembangunan Alun-alun Margaasih kita merasa lega. Karena Soreang punya alun-alun, Banjaran punya alun-alun, kenapa tidak Margaasih juga punya alun-alun. Tapi dengan dibatalkannya anggaran itu, kita merasa heran. Saya dari Komisi C akan mendesak pemerintah daerah, khususnya Disperkintan, untuk segera menganggarkan kembali program pembangunan di Kecamatan Margaasih. Kalaupun anggaran terbatas, berapa dulu lah. Kita punya progres harus dimulai. Kalau tidak dimulai sekarang, mau kapan? Karena pemerintah sudah memiliki tanahnya kurang lebih 5000 meter, ” terangnya.
H. Yanto mengaku tidak begitu paham berapa kebutuhan anggaran, namun minimal untuk pemagaran, untuk drinase sekelilingnya sehingga tidak menyebabkan banjir ke tetangga.Selanjutnya baru pembenahan alun-alunnya. “Ada pohonnya, toilet umum, ada mushola. Jadi bukan dibuatkan alun-alun yang mewah dan sebagainya. Tapi layaknya alun-alun seperti peninggalan jaman belanda, semacam lapangan tempat berkumpul sore, jalan-jalan pagi, ada joging tracknya dengan dilapisi krepel, ada drinase yang bagus. Ada pagar agar tidak ada orang keluar masuk dari segala arah dan jurus. Kalau perlu dibikin kolam retensi. Yang penting ada wujud yang membuat semua orang bahagia, ” urai H. Yanto.
H. Yanto berharap, kalau bisa anggarannya di anggaran perubahan 2023, harus sudah masuk, sudah dimulai pembangunannya. “Harus sudah dimulai, apa drinasenya dulu atau pagarnya, ” pungkasnya.*** Sopandi