• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Jumat, Oktober 10, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in Parlementaria

Seluruh Anggota Legislatif Serta Pegawai Sekretariat DPRD Garut Dirapid Test

bydejurnalcom
Minggu, 17 Mei 2020
Reading Time: 3 mins read
ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Rapid Test Covid-19 ini bukan diagnostik, tetapi sebagai alat untuk mengetahui adanya antibody saja dari seseorang yg pernah/sedang terpapar virus Covid 19. Test ini juga dipakai ccreening / seleksi bagi orang yang pernah atau sedang kontak dengan virus.

Pemeriksaan ini sangat membantu dalam memutus mata rantai penularan Virus Corona akhirnya Sekretariat DPRD melakukan Rapid Test kegiatan dipusatkan diruang Utama Paripurna DPRD Kab. Garut, bekerjasama dengan Puskesmas Mekarwangi Kec. Tarogong Kaler Kab. Garut dibawah Kepala Puskesmas dr. Hj. Nia Soniawaty kapus dan dr. Cecep Lukmanul Hakim sebagai dokter Fungsional. Garut, Jumat (15/05/2020).

BacaJuga :

Ratusan Pendamping PKH dan TKSK Dilantik Menteri Sosial Jadi ASN PPPK, Sekda Garut : Momen yang Ditunggu

Lagi! Ratusan Pelajar Kadungora Keracunan MBG, Pemkab Garut Tetapkan Status KLB

Bupati Garut Lantik Inspektur, Kepala Bappeda dan Sekretaris DPRD

Sementara Kepala Sekretariat DPRD Garut, Dedi Mulyadi, saat memantau situasi dan kondisi di lingkup halaman Sekretariat DPRD mengatakan, kegiatan rapid test merupakan sebuah upaya dalam pencegahan penyebaran dan antisipasi Covid -19 dilingkup kerja SKPD DPRD Kab. Garut.

“Alhamdulillah semua 100 orang telah melakukan rapid test yang mana 50 anggota DPRD dan 50 pegawai kesekretariatan. Kita Sekretariat DPRD Kab. Garut telah mengajukan sebanyak 100 orang untuk dilakukan rapid test termasuk seluruh pegawai yang ada di Setwan,” Ungkapnya.

Lebih lanjut Dedi Mulyadi mengatakan, proses rapid test dilakukan di dua tempat, yang pertama di gedung DPRD dan Labkesda Garut.

“Yah tadi yang dilakukan disini ada 86 orang dan masih ada yang menyusul ke langsung ke Labkesda,” katanya.

Menurut Aji Kurnia salah satu Anggota DPRD saat di temui di ruang Rapid Test dirinya mengatakan sambil memperlihatkan hasil Rapid Test.

“Alhamdulillah hasil Rapid Tes saya, tidak reaktif ini datanya, ini salah satu upaya pencegahan penyebaran Virus Covid -19 di DPRD, dan Alhamdulillah berjalan lancar,” Jelas Aji dari FPKB DPRD Kab. Garut

Sementara menurut Sekertaris Dinkes Kab. Garut yang langsung memantau jalannya acara Rapid Test di DPRD Kab. Garut mengatakan bahwa Rapid Test bukan segalanya tapi bisa jadi awal segalanya, pasalnya Rapid Test bukan Pemeriksaan Diagnostik tapi hanya Screening untuk mengetahui antibody.

“Untuk Covid-19 adalah Real Time-PCR (RT-PCR) melalui Swab / Usapan Tenggorok. Hasil positif (+) pada Rapid Test tidak serta-merta seseorang sebagai Penderita Covid-19, mesti diikuti dengan RT-PCR. Ini penting untuk menghindari stigmatisasi ditengah masyarakat kepada yang RAPID-TEST (+),” Jelasnya.

Lanjut Sekdis Kesehatan, Hasil negatif pada Rapid Test, bukan berarti bebas Covid19. Bila perlu diulang kembali setelah 10 hari. Bila Negativ (-) bebas Covid19. Bila (+) diikuti pemeriksaan RT-PCR. Baik yang positif maupun yang negatif tetap prosedur isolasi / karantina diri, karena yang diperiksa adalah hanya mereka yang secara surveilans dianggap ada keterkaitan dengan Covid-19.

“Seperti kasus kemarin terkait hasil Rapid Test, yang menyatakan ada 6 ASN dan 1 Wartawan hasilnya Reaktif, kita harus fahami juga, sekali lagi bukan data hasil itu tidak Valid atau alat Rapid Test yang salah atau yang tidak bagus, akan tetapi alat Ravid Test memungkinkan bisa mendeteksi virus lainnya, jenis virus kan banyak,” Ujarnya.

Ia menambahkan, bisa saja belum terbentuk antibodynya, maka sebaiknya memang harus dilakukan dua kali gitu, kalau cek sekarang tunggu hasil tujuh hari, baru kemudian sepuluh berikutnya di cek lagi memang harus seperti itu, bisa jadi akurasi negatif ternyata reaktif padahal sebetulnya belum tentu, kalau baru terinfeksi itu kan non reaktif “.

“Maksud saya kalau sesorang hasil Rapid Test Non Reaktif jangan terlalu tenang juga, dan begitupun yang reaktif jangan stress, soalnya Positif Covid-19 itu bisa saja terdeteksi reaktifnya dari virus lainnya, kita tetap harus menjaga steril isolasi meskipun virus lainnya, makanya diharap masyarakat untuk berkata Jujur makanya saat petugas menanyakan Keluhan, riwayat Sakit, juga riwayat perjalanan, telah berpergian kemana Saja, kejujuran anda telah membantu kita semua dan kebohongan menyebabkan malapetaka,” Pungkasnya.

Namun sangatlah disayangkan bahwa Tim Medis tidak menjelaskan bahwa salah satu diantara peserta ada yang reaktif berdasarkan hasil Rapid Test, dan langsung melakukan isolasi mandiri. ***Yohaness

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: Garut
Previous Post

Covid-19 Purwakarta, 67 ODP Selesai Masa Pemantauan

Next Post

DPC PDIP Karawang Bagikan 6132 Paket Sembako

Related Posts

Komisi II DPRD Garut Terima Audiensi GLMPK Terkait Bangunan Lebihi Batas Sempadan Sungai
Parlementaria

Komisi II DPRD Garut Terima Audiensi GLMPK Terkait Bangunan Lebihi Batas Sempadan Sungai

Rabu, 8 Oktober 2025
Ketua DPRD Garut Apresiasi Prestasi ISSI Kabupaten Garut
deSport

Ketua DPRD Garut Apresiasi Prestasi ISSI Kabupaten Garut

Senin, 6 Oktober 2025
Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional 2025 Bertema Garut Bersholawat Menuju Garut Hebat Diisi Tausiyah Gus Muwafiq
Kalam

Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional 2025 Bertema Garut Bersholawat Menuju Garut Hebat Diisi Tausiyah Gus Muwafiq

Sabtu, 4 Oktober 2025
Ratusan Pendamping PKH dan TKSK Dilantik Menteri Sosial Jadi ASN PPPK, Sekda Garut : Momen yang Ditunggu
dePraja

Ratusan Pendamping PKH dan TKSK Dilantik Menteri Sosial Jadi ASN PPPK, Sekda Garut : Momen yang Ditunggu

Sabtu, 4 Oktober 2025
Pelajar Garut Keracunan MBG Dirawat di Puskesmas, Guru Pencicip Ikut Jadi Korban
deNews

Lagi! Ratusan Pelajar Kadungora Keracunan MBG, Pemkab Garut Tetapkan Status KLB

Rabu, 1 Oktober 2025
Bupati Garut Lantik Inspektur, Kepala Bappeda dan Sekretaris DPRD
dePraja

Bupati Garut Lantik Inspektur, Kepala Bappeda dan Sekretaris DPRD

Rabu, 1 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

FPPG Kecewa, Audiensi DPRD Terkait Zakat TPG Tak Dihadiri Disdik, Baznas dan BJB

Jumat, 21 Mei 2021
Kolase : Pasir warna merah yang dipenetrasikan dalam pembangunan irigasi Cipalasari menuai perhatian.

Pakai Pasir Warna Merah, Proyek Irigasi Cipalasari Senilai Rp 725 Juta Tuai Perhatian

Jumat, 27 Agustus 2021

KabarDaerah

Sebelum Jadi Ketua KPU Garut Kemudian Diberhentikan Tetap DKPP, Dulu Dian Hasanudin Dikenal Sebagai Aktifis

Sabtu, 19 April 2025

Koperasi Merah Putih Jadi Solusi Ekonomi Rakyat, DKUKMP Ciamis Targetkan 265 Desa/Kelurahan Miliki Koperasi

Rabu, 14 Mei 2025

Kapolsek Cilawu Anugerahi Petugas Dishub Topi Komando

Kamis, 12 April 2018

Rusun Jatisari Kutawaringin Kabupaten Bandung Terbengkalai

Kamis, 15 Desember 2016

Garut Krisis Kepala Sekolah Dasar, Anggaran Buat Peningkatan SDM Minim?

Minggu, 3 Oktober 2021

Camat Karangpawitan : Perusakan Masjid Al Umam Tak Ada Kaitan Pilkades Serentak

Kamis, 27 Mei 2021

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste