Dejurnal.com, Bandung – Kawasan wisata Bandung Selatan : Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali (Pacira) menjadi primadona yang tidak diragukan lagi bagi wisatawan. Di musim libur pengunjung membludak membuat jalan utama dari Soreang hingga Pacira macet.
Apa lagi dengan ada akses jalan tol, sulit dihindari macet yang menjadi salah satu penyebab ketidak nyamanan pengunjung harus dihadapi.
Salah satunya alasan inilah Victory Water Park Saung Aki Sadu dibangun. Memenuhi tuntutan masyarakat, jika di Pacira padat Victory Water Park Saung Aki bisa menjadi alternatif tujuan.
Humas Victory Water Park Saung Aki Sadu Ayi Purnama menjelaskan, Victory Water Park dibangun tahun 2018 atau sejak adanya akses tol Soroja, dengan luas lahan 1,7 ha. Luas lahan ubtuk kolam renang kurang lebih 7000 meter, ditunjang dengan fasilitas gazebo 100 buah, tempat parkir dapat menampung kendaraan 60 unut roda 4 dan untuk roda 2 sekitar 400 buah serta ada 9 Villa tempat istirahat.
Dengan tiket terjangkau bagi kalangan masyarakat untuk hari biasa Rp. 25 ribu sementara weekand Rp. 40 ribu.
Pengelola Victory Water Park Donni menjelaskan, dibangunnya Victory Water Park memang tujuan komersil, namum bukan berarti hanya semata komersil. Pihaknya memberi diskon, malahan gratis bagi pengunjung panti anak yatim. Diskon dimaksud, misalkan ada anggota keluarg 4 orang dengan Rp 100 ribu bisa berlama-lama bermain di Victory Water Park.
“Anak-anak berenang, orang tuanya bisa selfi-selfi atau makan makanan yang dibekal dari rumah. Karena, meski di Victory Water Park ada.restoran dan jajanan, namun kami tidak melarang pengunjung membawa bekal makanan dari rumah. Yang penting menjaga kebersihan,” kata Donni di Saung Aki Sadu, Jum’at (21/5/201).
Donni memaparkan, di Victory Water Park fasilitas pendukung dilengkapi Seperti kolam renang anak, rumah makan, Villa, kolam arus deras, ombak serta fasilitas pendukung lainnya.
“Saya membuat satu konsep bagi keluarga yang murah dan terjangkau, wahana yang baru tersebut yaitu Kolam ombak dan kolam arus. Konsep lainnya spot Selfi bagi para orang tua yang narsis dengan dibangun fasilitas saung – saung.
Pada dasarnya tidak semata komersil, namun intinya masyarakat bisa menikmati. Ilustrasinya satu keluarga dengan 2 anak dengan tiket 100 ribu rupiah. Selain tidak membatasi pengunjung dengan membawa makanan dari luar. Prinsifnya berusaha berjalan sambil beramal,” tarangnya.***Sopandi