DeJurnal.com – Bandung – Pekerjaan sebagai wartawan/ Jurnalis itu sesungguhnya tidak sekedar memberikan informasi, tetapi dapat mendorong masyarakat untuk bergerak secara positif , Jadi jangan pernah meremehkan pekerjaan sebagai jurnalis, sebaliknya profesi wartawan harus terus diperjuangan.
Agus Wahyudin atau panggilan akrabnya Agus Eot yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPD FPRN Provinsi Jawa Barat menyampaikan kepada awak media Online DeJurnal.com ” bahwa dengan pekerjaan jurnalis, dapat mendorong masyarakat untuk bergerak dalam berbuat baik”, ujarnya. Minggu (30/01/2022).
Lanjut Agus Eot ” Jadi sesungguhnya seorang wartawan tak hanya memberikan informasi, melainkan juga dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat dalam berbuat baik,’’ Jelas Agus.
Agus Eot Memaparkan “sebagai wartawan, aku tidak punya uang, tetapi aku punya akses , tetapi dalam perkembangannya, perjalanan pers saat sekarang makin membingungkan. Satu sisi, pers yang harus tetap memegang teguh kode etik jurnalistik dihadapkan kenyataan di mana media perlu juga hidup dengan iklan.
‘’Apalagi, perkembangan industri digital yang memudahkan orang dapat membuat informasi apapun. Lalu, posisi jurnalis di mana, media di mana? Di sinilah tantangan media mainstream, di mana kemudian muncul berita-berita hoaks. Bahkan, kita semakin tidak tahu lagi mana yang benar dan tidak benar,’’ ungkap Agus Eot.
Dengan kondisi seperti ini, media mainstream memiliki musuh bersama yakni berita yang tidak benar atau hoaks.
‘’Kalau dulu, persaingannya adalah antar wartawan dan antar media, tetapi saat sekarang media memiliki musuh bersama yakni berita hoaks, termasuk para buzzer yang penyebar hoaks,’’ tegasnya.
Tantangan lainnya adalah anak-anak muda yang kini mulai meninggalkan media, terutama media cetak dan bahkan televisi. Inilah dampak perkembangan teknologi yang sedemikian dahsyat”, imbuh Agus Eot.
Agus Eot pun mengatakan bahwa media memang memiliki tantangan yang berat termasuk ke depannya, terutama media cetak. “ada koran yang dulu bisa sampai 50 halaman, kini hanya 16 sampai dengan 24 halaman. Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi yang demikian pesat, maka wartawan juga memiliki tantangan berat,’’ pungkasnya. ***Deri Acong