Dejurnal.com, Bandung – Kepala Desa (Kades) Padasuka, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung H. Dedi Supriadi (H. Bako) mengaku sulit menggali Pendapatan Asli Desa (PADes) di desanya, sehingga hampir tidak ada masukkan ke desanya dari PADes.
Dengan tidak ada masukkan ke desa, maka tidak ada tambahan bagi aparat desa selain dari insentif yang sudan ditentukan nilainya. Namun, menurut Dedi niatnya menjadi Kepala desa bukan untuk mengejar penghasilan, karena dari usahanya di konveksi gamis lebih dari cukup.
Ketika janji politiknya disampaikan saat ia mencalonkan diri jadi Kepala desa, bahwa salah satunya akan meembangun kantor desa menjadi represntatif demi kenyananan pelayanan dan kini ia berhasil menduduki jabatan tersebut, maka ia wujudkan janji politiknya itu dengan merenovasi kantor desa menjadi lebih refresentatif hampir 50 persen direnovasi termasuk GOR-nya.
“Anggaran untuk merehab dari pemerintah belum ada. Karena janji politiknya saya, ya dengan biaya sendiri. Tidak apa-apa, yang penting nyaman salam melayani warga,” katanya saat dihubungi di kantornya, Senin (14/2/2022).
Terhadap kebutuhan warga yang perlu bantuan sosial pun, kerap kali Dedi mengeluarkan kocek sendiri. Seperti ketika kejadian longsor di desanya yang menimpa salah satu rumah warga, Didi mengeluarkan isi kocek sendiri. Ia menyumbang 25 sak semen karena yang dibutuhkan warga tersebut bukan makanan seperti mie instan atau selimut, tapi perlu perbaikan rumah.
H. Bako juga sedang membangun tempat semacam untuk lesehan atau rileks saat usai bekerja di kantornya. “Ada lahan yang tak terawat di sebelah kantor desa, dipenuhi rumput. Saya bangun supaya manfaat,” tutupnya. *** Sopandi